Bank sentral Amerika Serikat The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 2,25 persen-2,5 persen setelah melakukan pertemuan selama dua hari pada 18-19 Juni 2019. Selain itu, The FEd memberi sinyal dapat memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada 2019. Hal ini merespons meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan penurunan inflasi.
Gubernur The Fed Jerome Powell menghadapi tekanan besar untuk menjaga ekonomi AS agar tetap stabil. Kekhawatiran semakin meningkat bahwa strategi tarif Presiden AS Donald Trump mungkin akan berakhir pada kerugian bagi pertumbuhan ekonomi global.
"Komite akan memonitor dengan seksama implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi dan akan bertindak sesuai demi mempertahankan ekspansi," kata The Federal Open Market Committee, Kamis (20/6/2019).
Baca Juga: Trump Kembali Desak The Fed Pangkas Suku Bunga
Penetapan suku bunga acuan itu terjadi dengan hanya satu keberatan oleh Presiden Fed St Louis James Bullard. Hal ini menandai perbedaan pendapat pertama dalam kepemimpinan Jerome Powell. Bullard sebelumnya menyarankan penurunan suku bunga segera mungkin.
Adapun delapan dari 17 pejabat the Fed mendukung mempertahankan suku bunga. Selama konferensi pers, Powell mencatat pasar tenaga kerja AS sehat meski pun the Fed mengkhawatirkan sejumlah laporan tenaga kerja yang lemah baru-baru ini. The Fed memperkirakan pengangguran akan tetap rendah pada 2019 dan tahun selanjutnya.
Potensi penurunan suku bunga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perang dagang AS-China. Ketegangan perang dagang itu berdampak terhadap ekonomi AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: