Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menyatakan partai pendukung Pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin sudah banyak. Karena itu dia meminta agar tidak menambah lagi partai koalisi.
"Banyak yang merapat bagus, tapi jumlah kompisisi koalisi sudah gemuk. Kegemukan nanti di MPR dan DPR sehingga pemerintah tak berimbang, tutup pintu sajalah," ujar Muhaimin usai menghadiri halal bihalal di Gedung PBNU, Senin (24/6).
Baca Juga: Seluruh Jaringan PAN Mintanya Jadi Oposisi Jokowi
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, berpendapat pendukung 01 sudah cukup ideal untuk mendukung pemerintah. Sejauh ini, Cak Imin mengatakan, pendukung 01 sudah mencapai 60 persen dari komposisi partai.
Meskipun demikian, Cak Imin tak akan mempermasalahkan partai baru yang ingin merapat ke koalisi jika berutujuan untuk kebaikan bersama. Namun perlu dicatat, kata Cak Imin, syaratnya tidak mengurangi jatah menteri dalam koalisi yang sudah ada.
"Tapi kalau demi kebersamaan dan rekonsiliasi kenapa tidak. Syaratnya, rekonsiliasi tapi jatah (Menteri) tetap," ucapnya.
Baca Juga: Cak Imin Kasih Kode Pertahankan Kursi Kepemimpinan di PKB
Saat disinggung terkait jumlah menteri yang akan diperoleh PKB dalam pemerintahan lima tahun ke depan, Cak Imin masih enggan menyebut. Dia menyatakan terkait pembagian menteri, akan diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi. "Jatah menteri terserah pak Jokowi, kita berdoa sebanyak-sebanyaknya," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, mengaku Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung Jokowi-Ma'ruf membuka peluang Partai Gerindra untuk masuk dalam kabinet kerja 2019-2024.
"Memang ada sebagian partai-partai di KIK yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra," ujarnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/6).
Lanjutnya, ia beralasan bahwa KIK mengajak Gerindra karena Capres 02 Prabowo Subianto memilih jalur konstitusi sebagai pelengkap kompetisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil