Tahu Kopi Kenangan? Startup Ini Dapat Modal Baru Ratusan Miliar!
Perusahaan rintisan di bidang makanan dan minuman (F&B), Kopi Kenangan, mendapat suntikan dana senilai US$20 juta (sekitar Rp282 miliar) dari Sequoia India. Dengan itu, startup itu telah mengumpulkan pendanaan sejumlah Rp395,5 miliar.
Sebelumnya, Kopi Kenangan telah menghimpun putaran dana senilai US$8 juta (sekitar Rp113 miliar) yang dipimpin oleh Alpha JWC pada Oktober 2018, dilansir dari laman LinkedIn resmi perusahaan (25/6/2019).
Dalam pernyataan resmi yang dilansir dari KrAsia, perusahaan mengatakan, akan menggunakan suntikan modal terbaru untuk menambah jumlah outlet dari 80 ke 150 pada akhir tahun ini. Bahkan, Kopi Kenangan menargetkan untuk membuka seribu toko secara nasional pada 2021.
Baca Juga: Raih Suntikan Dana US$20 Juta, Ini Fokus Bisnis Kopi Kenangan
Lebih lanjut, perusahaan rintisan yang didirikan oleh Edward Tirtanata dan James Prananto itu juga berencana melebarkan sayap ke seluruh Asia Tenggara.
Pada Oktober 2018, Kopi Kenangan memiliki 16 toko dan menjual 175 ribu cangkir per bulan. Dalam sembilan bulan terakhir, pertumbuhannya signifikan. Saat ini, terdapat 80 outlet Kopi Kenangan di delapan kota dan perusahaan itu telah menyajikan satu juta cangkir kopi tiap bulan.
Berdiri pada 2017, startup itu menawarkan kopi dengan harga terjangkau sambil meningkatkan pengalaman konsumen secara digital. Pemesanan produk dapat dilakukan lebih dulu melalui aplikasi. Konsepnya serupa dengan Luckin Coffee dari China.
Produk terlarisnya disebut "Es Kopi Kenangan Mantan" seharga Rp18 ribu. Ada pula minuman Asia populer seperti teh Thailand (Thai tea), bubble tea, dan teh tarik.
Baca Juga: Begini Pengaruh Pembayaran Digital untuk Bisnis Startup Kopi Kenangan
Kopi Kenangan meluncurkan aplikasi pada April 2019, menjadi pionir ritel mode baru di Indonesia yang mengombinasikan pengalaman belanja daring (online) dan luring (offline). Pelanggan dapat menghindari antrean panjang dan mengefisiensi waktu dengan pemesanan melalui aplikasi.
Dalam hal pengiriman, Kopi Kenangan bermitra dengan Go-Food dan GrabFood. Dua kombinasi tersebut menyumbang sekitar 30% pesanan startup itu.
Dengan teknologi, perusahaan mengklaim, ritel kecilnya dapat memotong 10%-15% biaya per cangkir. Karena itulah mereka berencana mengembangkan lebih banyak teknologi untuk mengelola inventaris dan mengefisiensi biaya. Saat ini, aplikasinya akan difokuskan pada personalisasi sehingga bisa menjadi barista pribadi pelanggan regulernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: