Kepala Divisi (Kadiv) Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku telah mendengar pernyataan sikap dari senior dan pendiri Partai Demokrat terkait desakan kongres luar biasa.
Menurutnya orang-orang tersebut tidak memiliki hak untuk mengevaluasi kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pasalnya forum tersebut tidak punya hak suara.
"Yang punya hak suara melakukan evaluasi itu adalah DPD dan DPC, forum pendiri ini tidak ada dalam ADR ART Partai," kata Ferdinand kepada Republika.co.id, Selasa (2/7).
Baca Juga: JK Berbagi Kisah Saat Jadi Wapres SBY dan Jokowi, Enak Zaman Siapa?
Ferdinand mengungkapkan, bagi Partai Demokrat kelompok tersebut dikategorikan sebagai pihak tak tahu diri. Mereka tak paham aturan dan hanya memanfaatkan situasi untuk mencoba eksis di kancah politik.
Ia menganggap orang-orang tersebut lupa bahwa mereka bukan siapa-siapa dan tidak punya hak suara. Istilahnya mereka ini hanya kelompok yang sedang caper saja, tak perlu ditanggapi serius, nanti mekanisme partai akan berjalan untuk memproses mereka ini secara aturan," ujarnya.
Sebelumnya sejumlah senior dan pendiri Partai Demokrat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pendiri dan Senior Partai Demokrat mendesak agar Partai Demokrat menyelenggarakan kongres luar biasa untuk mempercepat kongres. Menurutnya kepemimpinan SBY dalam dua periode ini dinilai gagal.
"Pertama bahwa bapak ketua umum dalam hal ini bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam dua periode tahun 2014 dan tahun 2019 dinyatakan gagal," ucapnya
Baca Juga: Demokrat: Oke, Bu Susi Lanjut!
Wakil Ketua Umum I Partai Demokrat Subur Sembiring menegaskan bahwa forum komunikasi adalah forum resmi yang diakui kongres di Surabaya tahun 2015. "Artinya forum ini resmi bagaimana DPC, DPD juga punya suara di kongres," tuturnya.
Sejumlah tokoh yang mengaku senior dan pendiri Partai Demokrat yang hadir dalam konferensi pers tersebut diantaranya Hengky Luntungan, Subur Sembiring, Murtada Sinuraya, Akbar Yusuf Siregar, Suryadi, Sahat Saragih, dan, Mustika Karim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil