Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi Kapan Mau Buka Nama Calon Menteri?

Pak Jokowi Kapan Mau Buka Nama Calon Menteri? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan dengan Apindo dan Hippindo di Istana Merdeka, Kamis (13/6/2019). | Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyoroti rencana pemilihan Menteri yang bakal dilakukan Presiden terpilih 2019 Joko Widodo.

 

Enny menyarankan Jokowi perlu mempertimbangkan rekam jajak dan kemampuan koordinasi sang calon Menteri agar mampu menghasilkan kinerja maksimal.

 

Enny mengatakan salah satu permasalahan pemerintah ialah kurangnya koordinasi antar lembaga dan kementerian negara. Sehingga kebijakan yang dijalankan antar lembaga dan kementerian ternyata tidak sinkron. 

 

Baca Juga: Tiga Posisi Menteri Ini Cocok Diisi Anak Muda, Kata Politisi Golkar

 

Ia menyayangkan masih adanya ego sektoral antar lembaga dan kementerian negara. Alhasil, masing-masing lembaga dan kementerian ingin dianggap yang paling berhasil.

 

"Harus mampu koordinasi, enggak jalan sendiri-sendiri antar kementerian," ujarnya, Sabtu (6/7/2019). 

 

Baca Juga: Buset!! Ini Menteri yang Diminta Prabowo Cs, Demokrat yang Bongkar

 

Selain itu, Enny meminta Presiden Jokowi mengutamakan rekam jejak sang calon Menteri sebelum dipilih. Salah satu cara mengetahui rekam jejak calon menteri ialah dengan mempublikasikan namanya di media. Dengan begitu masyarakat bisa memberi masukan sekaligus memudahkan kerja Jokowi mencari Menteri.

 

"Memilih orang kompeten dari track record-nya. Sehingga memastikan begitu dilantik apa yang perlu dilakukan secara tepat," ucapnya.

 

Baca Juga: Menteri Terpilih Berpengaruh Besar Buat Keberhasilan Jokowi-Maruf

 

Di sisi lain, Enny mengingatkan Jokowi perlu mempertimbangkan nomenklatur yang ada saat ini. Selama ini, ia menganggap munculnya ketidakefektifan pemerintah karena penempatan kementerian yang tidak sesuai kebutuhan.

 

“Misal Kemenpora, pemuda dan olahraga itu enggak ada hubungannya. Olahraga itu esensinya dengan pariwisata. Lalu pemuda dengan Kementerian dalam negeri biar kader pemimpin ke depan disiapkan lebih powerfull. Jangan juga sekarang mentang-mentang ekspor turun terus muncul menteri ekspor, tidak begitu,” tuturnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: