PT Petrosea Tbk menjadi perusahaan kontrak pertambangan Indonesia satu-satunya yang terpilih oleh World Economic Forum untuk masuk ke dalam Global Lighthouse Network pada acara Annual Meeting of the Champions yang diadakan di Dalian, China, Rabu (3/7/2019).
Petrosea di seleksi sebagai salah satu dari 10 perusahaan global dari lebih dari 1200 kandidat tahun ini, yang terdiri dari perusahaan jasa dan manufaktur dari berbagai sektor dan industri. Saat ini, Petrosea telah menjadi bagian dari 26 perusahaan yang bergabung di dalam Global Lighthouse Network.
Petrosea terpilih karena kesuksesannya mengimplementasi teknologi revolusi Industri 4.0 untuk memacu kinerja finansial dan operasional di proyek Tabang, sebuah proyek remote yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Tantangan dan Masa Depan Indonesia dalam Era Industri 4.0
Presiden Direktur Petrosea, Hanifa Indradjaja mengatakan implementasi revolusi industri 4.0 tersebut merupakan langkah awal perusahaan secara company-wide.
“Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi kami. Berkat transformasi digital yang kami lakukan di Tabang, kami dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produksi, dimana hasil yang sangat menggembirakan ini dapat kami capai dalam kurun waktu yang singkat. Ini merupakan langkah awal dari transformasi digital secara company-wide,” ujar Hanifa Indradjaya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Petrosea memulai transformasi digital kegiatan operasional pertambangannya pada bulan Juni 2018 sebagai langkah strategis untuk memastikan sustainable superior performance pada masa mendatang. Berbagai inisiatif diimplementasi, seperti optimized truck dispatch, real-time performance monitoring dan predictive maintenance. Setelah 6 bulan, Petrosea berhasil mentransformasi proyek yang penuh tantangan tersebut menjadi salah satu proyek yang paling menguntungkan di Petrosea.
Baca Juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, PLN Dorong Edukasi Digitalisasi Berbasis Psikologi
Global Lighthouse Network merupakan kumpulan perusahaan, atau “lighthouse” dari berbagai lokasi geografis dan industri. Menurut World Economic Forum, mereka berperan sebagai acuan untuk memandu perusahaan lainnya untuk melewati segala tantangan yang dihadapi dalam mengaplikasikan teknologi terkini, seperti artificial intelligence, big data analytics dan 3D printing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: