Siapa yang enggak tahu brand olahraga yang sudah mendunia, Nike? Ternyata strategi bisnis yang mereka terapkan sampai tak bisa dibendung lagi kesuksesannya ini enggak main-main lho.
Nike didirikan oleh Bill Bowerman dan Phil Knight pada tahun 1964 silam. Dengan modal pinjaman bank sebesar US$1.200 atau Rp16 juta saat ini. Brand ini mulanya bernama Blue Ribbon Sports, dan kemudian berubah nama menjadi Nike di tahun 1971.
Strategi bisnis terjitu yang dilakukan Nike untuk meningkatkan penjualan mereka adalah dengan berinvestasi besar-besaran ke pemasaran. Pemasaran dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan iklan danĀ sponsorship.
Baca Juga: Nike Berhasil Tambah Saham $6 Miliar dari Iklan, Pebisnis Dapat Tiru Jalannya Ini
Nike enggak tanggung-tanggung kalau mengeluarkan uang untuk pemasaran, di sepanjang tahun 2014, total uang yang dikeluarin sudah mencapai US$3 miliar atau Rp42 triliunan. Artinya, setiap detiknya mereka mengeluarkan uang US$100 untuk iklan. Hal yang sama terjadi di tahun 2016, namun angkanya sedikit besar, yaitu US$3,3 miliar atau Rp46 triliunan.
Selain getol saat pemasaran, Nike juga enggak berhenti untuk terus berinovasi. Berbagai teknologi dan fitur-fitur canggih mereka sematkan di setiap tipe sepatunya.
Baca Juga: Bidik 44 Juta Pengguna di Akhir 2019, Begini Strategi Bisnis LinkAja
Misalnya dalam sepatu keluarannya Nike Air Max. Sepatu ini pertama kali dirilis pada tahun 1987. Terobosan baru yang mereka ciptakan demi menjaga kenyamanan penggunanya adalah dengan menyematkan teknologiĀ Air Sole Unit di bagian pijakannya.
Air Sole Unit berbentuk, seperti gelembung udara yang memungkinkan pengguna dapat menapak dengan sangat lembut, dan mengurangi risiko cedera.
Ekspansi juga dijadikan strategi paling jitu oleh Nike. Mereka mengakuisisi beberapa merek besar untuk berada di bawah naungan Nike Inc. Strategi ekspansi bisnis inilah yang membuat mereka sukses hingga saat ini.
Baca Juga: Ini Dia Strategi Shell Bangun SPBU Baru
Pada tahun 2003, Nike mengakuisisi Converse yang telah berdiri sejak tahun 1908 untuk berada di naungan mereka. Selain Converse, Nike Inc, juga membeli pakaian olahraga khusus surfing, Hurley. Sang pendiri Hurley mengungkapkan hal ini dilakukan karena mereka mengaku sulit bersaing dengan brand surfing lainnya, seperti Billabong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: