Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas mengintensifkan persiapan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah konsesi pemasoknya, di antaranya Sumatera Selatan dan Riau. Hal ini dilakukan menjelang puncak musim kemarau 2019 yang diprediksi akan terjadi di bulan Agustus–September 2019.
Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin mengatakan, pihaknya dan seluruh mitra pemasoknya siap mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla di Sumatera Selatan dan Riau. Salah satu langkah yang dilakukan yakni memperkuat koordinasi dan bekerja sama dengan otoritas dan pemangku kepentingan lain untuk mencegah serta menangani karhutla di seluruh wilayah operasi pemasoknya.
Saleh menambahkan hingga akhir 2018 lalu, perusahaan berhasil menurunkan angka kebakaran hutan hingga mendekati target zero fire pada periode berjalan. Saat ini, hanya 0,07% dari seluruh area konsesi pemasok APP Sinar Mas yang masih terdampak api akibat pembakaran ilegal oleh pihak ketiga.
Baca Juga: Di Korsel, APP Sinar Mas Berbagi Cara Turunkan Angka Kebakaran Hutan Hingga Nyaris Nol
“Kami harap persiapan yang lebih matang dan juga kolaborasi yang solid dari sektor swasta, pemerintah, TNI-Polri, maupun masyarakat, kita mampu menjaga hutan Indonesia dari bencana Karhutla,” ungkap Saleh Husin dalam keterangan tulisnya, Rabu (10/7/2019).
GM Fire Management APP Sinar Mas, Sujica Lusaka menambahkan untuk menghadapi musim kemarau 2019, perusahaan kembali mengandalkan sistem penanggulangan kebakaran hutan secara terintegrasi (Integrated Fire Management/IFM) yang meliputi empat strategi utama yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat. Selain itu, APP Sinar Mas memiliki komitmen untuk turut memadamkan api sampai dengan radius 5 KM di luar konsesi.
“Dalam tiga pilar terakhir, perusahaan mengoptimalkan berbagai fasilitas di antaranya helikopter waterbombing,peningkatan kapasitas tim pemadam kebakaran, dan penerapan Sistem Komando Bencana (Incident Command System). APP Sinar Mas juga telah membangun kemampuan deteksi dini, yang mampu mengidentifikasi kebakaran lebih dini,” kata Sujica.
Baca Juga: Terapkan Industri Hijau, APP Sinar Mas Raih Penghargaan dari Kemenperin
Sementara itu aspek pencegahan di antaranya dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan masyarakat di sekitar area konsesi perusahaan. Melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), APP Sinar Mas mempersempit potensi kebakaran dengan memberikan pendampingan kepada masyarakat agar mereka tidak lagi melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Program (DMPA) juga bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar area konsesi, sehingga mereka bisa mencapai kesejahteraan secara sosial dan ekonomi melalui praktik yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
“Hingga akhir 2018 lalu, program DMPA telah memberikan pendampingan terhadap 66 desa di Provinsi Sumatera Selatan dengan target tambahan 21 desa hingga akhir tahun 2019. Sementara di Riau, perusahaan telah memberdayakan 141 desa, dengan target 46 desa tambahan di akhir tahun ini,” tambahnya.
Baca Juga: Tingkatkan SDM, APP Sinar Mas Berikan Beasiswa dan Kesempatan Kerja
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo menekankan pentingnya keterlibatan pihak swasta dalam upaya pencegahan karhutla.
“Peran perusahaan yang kita optimalkan adalah bagaimana perusahaan berkewajiban memberikan pembinaan, penyuluhan, pendampingan pada masyarakat yang berada di radius sekian kilometer dari lahan perusahaan agar mereka tidak lagi jadi bagian kelompok yang membakar,” tegas Doni Monardo
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: