Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

APP Group Dorong Kolaborasi Demi Restorasi Hutan Tropis di COP30

APP Group Dorong Kolaborasi Demi Restorasi Hutan Tropis di COP30 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya Indonesia dalam memperkuat restorasi hutan tropis dan mengembangkan kemitraan lintas negara menjadi salah satu fokus pembahasan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30).

Sejumlah perwakilan pemerintah, lembaga internasional, sektor energi, dan organisasi masyarakat sipil menyoroti pentingnya pembiayaan kolaboratif untuk pemulihan lanskap hutan dan ketahanan iklim jangka panjang dalam peluncuran dari Tropical Forests Forever Facility (TFFF).

Baca Juga: KLH/BPLH Libatkan Masyarakat Sipil Perkuat Aksi Iklim Indonesia di COP30

APP Group misalnya menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga internasional, dan komunitas lokal dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan tropis. Pendekatan tersebut dinilai sejalan dengan agenda pemerintah mencapai FOLU Net Sink 2030 dan Second Nationally Determined Contribution (NDC) 2031–2035.

Tropical Forests Forever Facility mencerminkan langkah konkret memperkuat pembiayaan dan kolaborasi dalam skala besar,” kata Chief Sustainability Officer APP Group, Elim Sritaba, dilansir Minggu (16/11).

APP Group juga menegaskan komitmen jangka panjang melalui program dari Regenesis. Hal itu termasuk alokasi US$30 juta per tahun selama sepuluh tahun untuk pemulihan lanskap hutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan penguatan mata pencaharian masyarakat.

Adapun Deputi Menteri Koordinator Bidang Aksesibilitas dan Keamanan Pangan, Nani Hendiarti, menekankan pentingnya solusi berbasis masyarakat dalam restorasi hutan.

Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab tengah menyiapkan inisiatif dari Nature and Climate Partnership. Ia mencakup pengelolaan hutan, konservasi keanekaragaman hayati, serta proyek percontohan dari Public-Private-Community Partnership (PPCP).

“Kami membangun tata kelola yurisdiksional yang mengintegrasikan harga karbon, tata kelola inklusif, dan perhutanan sosial, serta menghadirkan mekanisme pendanaan inovatif untuk memperkuat investasi restorasi,” ujar Nani.

Ia menambahkan bahwa perlindungan hutan bukan hanya soal penanaman, tetapi juga menjaga masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan.

TFFF Paviliun Indonesia sendiri menjadi salah satu sorotan utama. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat pembiayaan konservasi dan restorasi ekosistem hutan tropis serta memperluas kemitraan antarnegara pemilik hutan tropis.

Adapun Forum “Nature and Climate Action: Conserving Tropical Forests for Ecosystem Services and Climate” menghadirkan sejumlah pembicara dari Indonesia, Brasil hingga Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Atasi Perubahan Iklim, Pertamina Perkuat Kolaborasi Global Turunkan Emisi Metana di COP30

Forum tersebut menegaskan kesamaan peran berbagai negara, khususnya pemilik kawasan hutan tropis terbesar di dunia, serta perlunya memperkuat model restorasi inklusif dan jangka panjang melalui kemitraan multistakeholder.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: