Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

APP Group Luncurkan Regenesis:US$30 Juta Setahun Demi Restorasi Satu Juta Hektar Ekosistem Hutan

APP Group Luncurkan Regenesis:US$30 Juta Setahun Demi Restorasi Satu Juta Hektar Ekosistem Hutan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asia Pulp & Paper (APP) Group resmi meluncurkan platform keberlanjutan baru bertajuk Regenesis. Ia merupakan komitmen pendanaan sebesar US$30 juta per tahun selama sepuluh tahun ke depan. Inisiatif ini menargetkan konservasi dan restorasi 1 juta hektar ekosistem kritis, sekaligus memperkuat posisi perusahaan dalam pengelolaan hutan berkelanjutan dan aksi iklim.

APP menyatakan bahwa program ini sejalan dengan Rencana Aksi Strategis Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP) 2025–2045. Langkah ini juga mencerminkan dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam melestarikan keanekaragaman hayati.

Baca Juga: PKB soal Raja Juli Foto Bareng Orang Berperkara Pembalakan Liar Hutan, 'Situasi Kurang Kondusif Belakangan ini'

“Dengan peluncuran ini, kami mengadopsi model yang lebih regeneratif, tidak sekadar konservasi, tetapi juga memulihkan ekosistem secara aktif, mendukung komunitas, dan berinovasi di seluruh rantai nilai kami,” kata Chief Sustainability Officer APP Group, Elim Sritaba dilansir Kamis (11/9).

Sebagai tonggak awal, perusahaan memperkenalkan Kebijakan Hutan Positif (Forest Positive Policy). Ia menjadi kelanjutan dari Kebijakan Konservasi Hutan (FCP). Kebijakan ini berfokus pada tiga pilar utama:

  • Hutan: Melestarikan dan memulihkan 1 juta hektar ekosistem lanskap dengan pengelolaan berkelanjutan dan restorasi aktif.

  • Manusia: Memberdayakan komunitas, menjunjung hak asasi manusia, dan mendorong praktik ketenagakerjaan yang adil.

  • Rantai Nilai: Mendorong pemasok dan pelanggan untuk berpartisipasi dalam rantai pasok yang bertanggung jawab.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, perusahaan akan membentuk unit restorasi baru, panel penasihat eksternal, serta menerapkan sistem pemantauan ketat dan pelaporan transparan. Perusahaan juga berkomitmen melibatkan pakar independen serta menjalin kolaborasi dengan mitra strategis guna memastikan hasil konservasi yang terukur.

Baca Juga: Reforma Agraria Kehutanan Macet Total, KPA: Menteri Raja Juli Malah Main Domino dengan Pembalak Hutan

Dalam dua tahun ke depan, perusahaan menargetkan penguatan kebijakan sumber daya manusia dan kebijakan produksi agar selaras dengan standar global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: