- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Geger! Garuda Indonesia Banyak Diusik, Pihak Ini Beri Peringatan Tegas!
Maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia tengah menjadi sorotan publik beberapa waktu terakhir. Faktornya ialah mulai dari pemolesan laporan keuangan, rangkap jabatan, hingga dugaan kasus kartel maskapai penerbangan.
Merespons hal itu, seorang peneliti dari Indonesia Publik Institut, Karyono Wibowo, memperingatkan pentingnya menjadi marwah Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional. Ia menyayangkan, Garuda yang menjadi simbol negara lantaran ada nama Indonesia di dalamnya begitu sering diintervensi akhir-akhir ini.
Baca Juga: Kinerja Baik Dirut Garuda Bikin CT Kelabakan
"Garuda Indonesia harus dijaga marwahnya. Hentikan cara-cara mengusik maskapai nasional yang membawa nama negara itu," tegasnya kepada media, Jakarta, Kamis (11/07/2019) kemarin.
Sebagai maskapai yang menyematkan kata Indonesia dalam namanya, menurut Karyono, Garuda Indonesia harus diperkuat, termasuk perihal langkah Garuda untuk menjalin kemitraan dengan Mahata.
"Kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi justru harus diapresiasi, bukan malah dihalangi apalagi dibatalkan. Ini jelas salah kaprah dan malah bentuk intervensi corporate action yang akan menghancurkan kredibilitas dan masa depan Garuda," sambungnya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Pertahankan OTP Terbaik Dunia
Ia kembali menekankan, jangan sampai ada pihak yang diuntungkan secara sepihak atas masalah yang saat ini membebani Garuda.
"Jangan ada pihak di luar negara yang mencoba bermain di air keruh, mengeruk untung secara terselubung di dalam korporasi Garuda," sambung Karyono.
Baca Juga: "Terima Kasih Pak Jokowi", Poyuono: Direksi Garuda Cari Muka Biar Selamat
Hal ini bak merujuk pada sosok Chairul Tanjung sebagai salah satu pemegang saham mayoritas dalam Garuda. Ia diklaim berkeinginan untuk menambah kepemilikan saham Garuda tatkala harga saham Garuda sedang jatuh, begitu yang disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir.
"Persoalannya, kubu Chairul Tanjung ini kan pemegang saham terbesar kedua. CT pengin ambil saham lagi saat harganya turun," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih