Analis politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah, menilai pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT, Jakarta, bermakna ancaman bagi partai koalisi Jokowi.
“Bagi elit koalisi petahana, ini pertanda mereka tidak dapat leluasa mengatur porsi kekuasaan di kabinet, karena adanya hubungan yang cair kedua kubu,” katanya kepada wartawan, Sabtu (13/7/2019).
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Jokowi Dikritik, Gerindra Acuhkan PA 212
Baca Juga: Jokowi-Prabowo Bertemu, PBNU Ikut Senang
Lanjutnya, hal tersebut bukan lah tidak mungkin, jelasnya, jika Parpol koalisi petahana banyak mau, dan Jokowi mengambil anggota dari kelompok oposisi.
Namun, ia mengatakan dalam pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya kedua tokoh politik untuk mengakhiri polarisasi dukungan Pilpres yang cukup dramatis.
Diketahui, Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu pagi.
Keduanya, menumpang MRT hingga kawasan Senayan. Lalu berjalan sekitar 500 meter menuju Restoran Sate Khas Senayan, di FX Sudirman, untuk makan siang bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil