Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPN Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Bertemu Jokowi

BPN Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Bertemu Jokowi Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dahnil Anzar Simanjuntak, mantan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, mengungkap sederet alasan hingga akhirnya Prabowo bersedia bertemu dengan Jokowi yang telah mengalahkannya di Pilpres 2019. Menurutnya, ada tiga alasan.

Pertama, politik adalah seni merangkai seni merangkai gagasan, menyampaikan ide untuk menjual, dalam tanda kutip, menjual ide dan gagasan dam pikiran. Apakah pikiran tersebut itu bisa diterima oleh publik oleh rakyat, sehingga kemudian pikiran itu melalui sosok politisi itu bisa digunakan sebagai kebijakan bagi pemerintahan.

Baca Juga: Gerindra Blak-blakan Kendala Prabowo-Amin Rais Terkait "Rekonsiliasi MRT"

"Tentu ketika kemudian kita menjadi eksekutif maupun legislatif. Nah, ketika gagasan itu kalah dukungan dari rival politik kita maka kita membutuhkan saluran untuk menyalurkan gagasan dan pikiran-pikiran kita itu. Baik itu melalui institusi legislatif, yaitu bisa jadi oposisi atau kemudian juga memerintah, nah itu dua hal. Jadi, yang paling penting adalah bagaimana gagasan ide kita itu digunakan apabila memang ide itu baik dan bagus untuk kemajuan negara," ujar Dahnil melalui video yang diunggah melalui akun Youtube nya, DAS Official, Minggu (14/7/2019).

Sebab itu, harus dikomunikasikan. Kalau tidak dikomunikasikan maka kepentingan orang banyak melalui ide-ide yang ada itu tidak bisa sampai. Maka tujuan berbangsa dan bernegara itu juga tidak sampai.

"Saya pikir pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi adalah hal yang lumrah. Lumrah yang saya maksud adalah tentu dalam kaitannya memulai langkah pertama untuk saling bertukar ide, bertukar gagasan," ujarnya.

Baca Juga: Ternyata Prabowo Manfaatkan Pertemuan dengan Jokowi untuk...

Baik itu dalam bentuk kritikan nanti apakah Prabowo memutuskan menjadi oposisi atau lainnya. Begitu, komunikasi awal sangat dibutuhkan untuk memulai dan merangkai langkah-langkah politik berikutnya. Jadi, politik itu jangan terus dimaknai dengan permusuhan, dendam, dan sebagainya dan Prabowo melakukan itu.

"Kalau kemudian teman-teman merasa kecewa, marah, saya pikir beliau paham itu dan mahfum dengan sikap sahabat sekalian," katanya.

Kedua, Dahnil percaya penuh dengan komitmen kebangsaan Prabowo karena tidak akan pernah mengkhianati para pendukungnya, semua harapan para pendukungnya untuk hanya sekadar kursi menteri misalnya.

"Saya meyakini itu. Kepentingan beliau adalah tentu adalah untuk kepentingan bangsa yang lebih luas, kepentingan beliau adalah menyelamatkan para pihak yang rentan, rentan dalam berbagai hal. Rentan tertuduh, rentan kriminalisasi, rentan macam-macam," katany

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: