Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Precision Marketing?

Apa Itu Precision Marketing? white iPhone X. | Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Precision marketing atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti pemasaran presisi merupakan pemasaran yang berbasis data. Pemasaran presisi diarahkan pada pelanggan yang ada untuk mendorong loyalitas merek dan memacu perilaku pembelian. Melalui pemsaran ini, pendapatan suatu bisnis bisa meningkat, mengurangi biaya, dan memaksimalkan pengeluaran pemasaran.

Melansir dari Marketing Schools (16/7/2019), pemasaran presisi tidak terlalu bergantung pada pembuatan iklan persuasif, dan lebih banyak pada pembuatan penawaran, dan trik yang menarik bagi pelanggan yang sudah ada.

Untuk melakukan ini, pemasaran presisi sangat bergantung pada segmentasi pasar; sebuah teknik untuk memecah pasar menjadi blok pelanggan yang lebih kecil dan lebih spesifik dengan kebutuhan unik. Segmen pasar bisa sangat luas, misalnya perempuan, atau mereka bisa sangat spesifik, misalnya wanita yang belum menikah berusia di atas 50 tahun, namun memiliki anak angkat.

Baca Juga: Era Big Data, Precision Marketing Meningkat di Indonesia

Segmentasi pasar tergantung pada pemanenan data tentang perilaku pelanggan. Misalnya, toko kelontong menawarkan kartu diskon yang menawarkan penghematan kepada pelanggan, tetapi juga melacak semua yang mereka beli dan memantau data demografis mereka.

Pengecer online meminta detail pelanggan, seperti lokasi, usia, jenis kelamin, dan preferensi pribadi pelanggan ketika mereka mendaftar untuk suatu akun. Semua data ini disimpan dalam database yang luas dan dianalisis oleh divisi pemasaran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang siapa pelanggan mereka dan apa yang mereka inginkan.

Dengan menggunakan data ini, perusahaan membuat program loyalitas untuk menarik pelanggan yang sudah ada, mulai dari barang dagangan gratis hingga perlakuan khusus dan akses ke produk eksklusif.

Pada dasarnya, tujuan dari setiap penawaran adalah untuk membuat pelanggan merasa bahwa bisnis mereka bernilai dan kebutuhan mereka diakui. Jika sebuah perusahaan dapat secara konsisten memberikan pengalaman pelanggan yang patut dicontoh, pelanggan itu kemungkinan besar akan kembali.

Baca Juga: 10 Ilmu tentang Marketing Media Sosial yang Perlu Anda Tahu

Biasanya, perusahaan besar dengan lini produk yang luas, paling tertarik menggunakan strategi pemasaran presisi yang komprehensif. Persaingan di antara perusahaan-perusahaan di industri ritel, perhotelan, dan industri perjalanan dapat menjadi sangat sengit dan perusahaan-perusahaan ini berkembang dengan pesat.

Mereka menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam mengumpulkan data pelanggan, menganalisis data ini, dan kemudian menggunakannya untuk memberikan penawaran kepada pelanggan mereka yang ada.

Bagaimana cara menerapkan pemasaran presisi?

Seperti namanya, pemasaran presisi sangat memperhatikan akurasi dan fokus. Satu-satunya cara untuk melaksanakan strategi pemasaran presisi yang menghasilkan hasil adalah dengan mengikuti rencana yang cermat dan komprehensif.

Contoh kasusnya: dalam pemasaran Best Western Hotel, salah satu jaringan hotel terbesar di seluruh dunia, yang melayani keluarga dan pelancong bisnis yang sering menggunakan hotel. Untuk mendorong bisnis yang berulang, Best Western telah mengembangkan program penghargaan industri terkemuka yang memberikan insentif bagi loyalitas pelanggan. Setelah berhasil memperkenalkan para pelancong ke program loyalitas, Best Western mencari cara terbaik untuk menumbuhkan keanggotaan.

Baca Juga: Apa Itu Email Marketing?

Perusahaan memiliki banyak data tentang pelanggan mereka yang telah mereka kumpulkan melalui inisiatif online. Setelah menganalisis data ini, Best Western memutuskan untuk menggunakan kampanye pemasaran surat langsung untuk terhubung dengan pelanggan tetap mereka.

Mereka bekerja sama dengan perusahaan bernama InfoPrint untuk merancang pernyataan manfaat pelanggan yang menyerupai tagihan kartu kredit atau laporan frequent flyer. Tujuannya adalah untuk memudahkan pelanggan memahami manfaat apa yang telah mereka dapatkan dan apa yang diperlukan untuk mendapatkan lebih banyak.

Pernyataan tersebut menyajikan informasi dengan cara yang jelas dan komprehensif yang memungkinkan pelanggan memaksimalkan manfaat yang mereka terima.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: