Ekonom senior, Rizal Ramli, usai memberikan keterangan tentang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), di KPK. Dirinya sempat menyinggung laporannya tentang korupsi di balik impor pangan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menyatakana da indikasi penyalahgunaan wewenang dalam kebijakan impor pangan, yang diduga melibatkan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang melebihi kapasitas, banyak petani mengalami kerugian.
"Impor beras kebanyakan, impor garam 1,5 juta ton lebih besar dari seharusnya atau yang diperlukan. Coba saja lihat Bulog, berasnya banyak banget. Jual ke petani enggak laku, itu akan ada financial losses yang dialami Bulog," katanya, Jumat (19/7/2019).
Baca Juga: Menteri Lukita Minta Thailand Kaji Ulang Kuota Impor, Kenapa?
Baca Juga: Buwas Batal Mundur dari Posisi Bos Bulog
Lanjutnya, ia mengatakan Bulog lah yang dirugikan akibat perbedaan pendapat antara Kementerian Perdagangan yang memilih impor dan Bulog yang kelebihan stok.
"Saya kasihan sama Pak Buwas (Budi Waseso), Dirut Bulog. Dia enggak setuju impor, menterinya (Enggartiasto) tetap saja impor. Tapi kalau ada kerugian finansial, Pak Buwas yang kena. Ini benar-benar enggak adil," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil