Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyebut terdapat sebuah hambatan yang membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sulit bertemu.
Diketahui, Rabu (24/7) siang, Megawati menjamu kunjungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar No 27, Menteng, Jakarta Pusat.
“Hambatan psikologis. Ketika SBY ditanya oleh Megawati. Apakah SBY akan maju jadi capres di 2004? SBY tidak menjawab. Dan tiba-tiba SBY menjadi Capres 2004 menantang Megawati. Dan SBY menang,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/7/2019).
Baca Juga: Mega-Prabowo Bertemu, PKS Takut Oposisi Sendirian?
Baca Juga: Prabowo dan Mega Bertemu, Partai SBY Bilang...
Lanjutnya, ia mengatakan terdapat faktor lain dari hambatan pertemuan tersebut. Seperti, persaingan politik antara PDIP dengan Partai Demokrat. Terlebih, selama SBY memimpin 10 tahun, partai Megawati selalu menjadi oposisi.
“Soal persaingan politik. PDIP di bawah megawati selama 10 tahun menjadi oposisinya SBY,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia memprediksi kedua ketum dapat bertemu, pasca anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyambangi Megawati beberapa waktu lalu.
Terlebih, katanya, belakangan Demokrat santer akan bergabung menjadi pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi, maka bisa menjadi jalan pembuka atau penghubung silaturrahmi di antara keduanya. Setelah beberapa waktu lalu ketika lebaran, AHY menemui Megawati,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil