Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wadaw…Perusahaan-Perusahaan China Mendominasi Daftar Fortune 500

Wadaw…Perusahaan-Perusahaan China Mendominasi Daftar Fortune 500 Kredit Foto: Antara/China Daily
Warta Ekonomi, Jakarta -

China telah melampaui saingan perang dagangnya, AS, untuk pertama kalinya dalam daftar baru perusahaan-perusahaan terbesar dunia berdasarkan pendapatannya. Sejak debut Global 500 pada tahun 1990. Sampai saat itu, daftar ini telah didominasi oleh perusahaan-perusahaan Amerika.

Ketika keseimbangan kekuatan dunia bergeser, perusahaan-perusahaan China mengambil 129 tempat, termasuk 10 perusahaan Taiwan. Sementara, AS berada di urutan kedua dengan 121 bisnis Amerika termasuk dalam daftar yang dirilis oleh Fortune belum lama ini.

Sebagaimana dikutip dari laman rt.com, perusahaan veteran, Walmart, mengamankan posisi teratas untuk tahun keenam berturut-turut, dan untuk yang keempat belas sejak 1995, setelah menghasilkan lebih dari US$500 miliar dalam pendapatannya. Raksasa ritel AS ini diikuti oleh perusahaan minyak dan gas terbesar milik negara China Sinopec Group, yang mengalami kenaikan tajam dalam pendapatan dan labanya tahun lalu berhasil menghindari hambatan geopolitik di tengah perang dagang yang memanas antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: Kalahkan Facebook, Pertamina Bertengger di Posisi 175 di Daftar Fortune Global 500

Royal Dutch Shell, yang menghasilkan sekitar US$396,556 miliar, mengamankan tempat ketiga. Dua tempat lagi di 5 teratas ditempati oleh perusahaan milik negara China, yakni China National Petroleum Corp (CNPC) dan pemasok daya ‘State Grid’ dengan pendapatan masing-masing US$392.976 miliar dan US$387.056 miliar.

Meskipun perusahaan China melampaui perusahaan AS dalam bilangan, mereka masih tertinggal dalam hal total pendapatan, terhitung 25,6 persen dari total Global 500 untuk China, dibandingkan dengan 28,8 persen untuk AS. Total pendapatan untuk semua perusahaan yang disebutkan dalam daftar berjumlah US$32,7 triliun, 9 persen lebih tinggi dari setahun sebelumnya, dan sama dengan lebih dari sepertiga dari PDB dunia.

Baca Juga: Pijakkan Kaki di China, Salesforce Bangun Mitra dengan Alibaba

Di antara 25 pendatang baru adalah Saudi Aramco, yang baru-baru ini diungkapkan sebagai perusahaan paling menguntungkan di dunia. Dari 25 perusahaan yang baru ditambahkan, 13 berasal dari China, termasuk China Development Bank, produsen kereta api CRRC Corp, raksasa peralatan rumah Zhuhai Gree Electric Appliances Co, dan pembuat smartphone Xiaomi, yang merupakan perusahaan termuda dalam daftar 500 teratas pada 2019.

Daftar hitam dan ketegangan perdagangan yang ada antara dua ekonomi terbesar ini tidak menghentikan Huawei untuk menaikkan peringkatnya, ia mampu melonjak dari posisi ke-72 tahun lalu ke posisi ke-61.

"Apakah abad ke-21 menjadi Abad China? Dengan China mendominasi budaya, cita-cita, dan konsep hak asasi manusia dan sifat manusia, namun masih harus dilihat," tulis Fortune.

"Tapi setidaknya dalam bisnis, Abad China tumbuh lebih intens, dan lebih cepat setiap harinya."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: