Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Indofood Tokcer, Tapi Tidak untuk Emiten Grup Salim Satu Ini

Kinerja Indofood Tokcer, Tapi Tidak untuk Emiten Grup Salim Satu Ini Sejumlah petani menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk dijual kepada pengepul di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2019). Harga TBS kelapa sawit terus merosot pascalebaran di sejumlah daerah pesisir Riau seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti hingga mencapai harga terendah Rp530 per kilogram. | Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menorehkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan di paruh pertama tahun 2019 ini. Pasalnya, bukuan laba bersih perusahaan jatuh signifikan sebesar 95,34% menjadi Rp10,48 miliar. Padahal, pada periode yang sama di tahun lalu, laba LSIP tercatat sebesar Rp224,92 miliar. 

Manajemen LSIP mengungkapkan, penurunan harga jual cruede palm oil (CPO) menjadi faktor utama yang membuat laba amblas. Asal tahu saja, penjualan LSIP di periode tersebut pun ikut terkikis sebsar 9,50% dari Rp1,76 triliun menjadi Rp1,59 triliun. 

Baca Juga: Kinerja Indofood Cespleng, Anthoni Salim: Kami Fokus Jalankan Strategi

"Penurunan penjualan dan laba terutama seiring dengan penurunan harga jual rata-rata produk sawit CPO dan palm kernel," jelas LSIP, Jakarta, Rabu (31/07/2019). 

Ya, volume penjualan CPO LSIP memang naik sebesar 8,6%, namun hal itu diiringi dengan penurunan harga jual rata-rata CPO dan palm kernel dengan besaran masing-masing 16% dan 46%. Ditambah lagi, beban pokok penjualan LSIP juga membengkak sebesar 3,83%.

Baca Juga: London Sumatra Bagi Dividen Rp129,58 Miliar, Simak Jadwalnya!

Beban penjualan yang membengkak membuat LSIP kesulitan untuk menutup biaya operasional perusahaan hingga akhirnya bukan untung didapat, melainkan rugi usaha sejumlah Rp18,53 miliar untuk semester I tahun ini. 

 sehingga mmebuat capaian laba kotor perusahaan menurun 55,57% menjadi hanya Rp175,89 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: