Wacana impor yang tiba-tiba terhembus menyikapi kenaikan harga cabai saat ini menuai kritik dari berbagai pihak. Selain dianggap sebagai langkah mundur, impor cabai dinilai akan semakin meruntuhkan semangat petani menanam komoditas pangan strategis ini. Harga cabai diprediksi akan kembali turun memasuki musim panen puncak pada akhir bulan ini.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Nanang meminta pemerintah jangan sembrono mengeluarkan wacana impor cabai. Ia mengatakan sebentar lagi sentra-sentra cabai akan memasuki panen, harga pasti berangsur turun.
"Petani kami siap kok bantu operasi pasar dengan harga di bawah harga pasar. Sebenarnya kami pun juga gak ingin harga tinggi-tinggi. Ujung-ujungnya kami juga yang dirugikan kalau sampai beneran ada impor cabai," ujarnya di Jawa Timur, Rabu (7/8/2019).
Baca Juga: Inflasi Juli Dipicu Harga Cabai Merah dan Emas
Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Cabai Indonesia di Kabupaten Kediri, Suyono mengaku telah melakukan pemantauan ke beberapa daerah sentra.
"Daerah-daerah yang akan panen mulai akhir Agustus antara lain Situbondo 1.000 ha, Jember 1.500 ha dan Banyuwangi 2.000 ha. Diprediksi harga akan menurun sampai normal pada pertengahan September. Tolong, sekali lagi jangan sampai ada impor terlebih saat memasuki panen raya cabai,” tegas Suyono.
Pengamat Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Prima Gandhi menambahkan, naiknya harga cabai disebabkan produksi yang terkonsentrasi di salah satu masa panen. Pernah di awal Januari tahun ini stok cabai melimpah dan harga jualnya turun. Sehingga petani merugi. Kalau saat ini naik, Impor jangan dulu dilakukan agar petani merasakan untung walaupun harga cabai perlu diantisipasi lonjakannya sebab harga cabai merupakan salah satu faktor penyumbang inflasi.
Baca Juga: Harga Cabai Meroket, Ini Sebabnya!
Dalam transisi pemerintahan saat ini baiknya jangan sampai ada protes petani seperti membuang cabai di jalan jika impor dilakukan.
"Kita dukung terus usaha Pemerintah diminta memastikan cabai dapat dipanen sepanjang musim sehingga tak ada kelebihan atau kekurangan pasokan. Kementan kan sudah bantu petani melalui modal dan teknologi agar produksi cabai tidak boleh berkumpul di satu musim sehingga harga tidak naik atau turun banyak" jelas Gandhi
Kasubdit Aneka dan Sayuran Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura, Mardiyah Hayati, di sela-sela memimpin acara rapat koordinasi dengan petugas dan petani cabai di sentra utama wilayah Jawa di Solo, Selasa (6/8/2019), mengaku sangat menyayangkan kalau ada pihak-pihak yang mendramatisir kondisi harga cabai saat ini.
"Kalau ujung-ujungnya impor tentu akan sangat menyakiti petani cabai yang jumlahnya ratusan ribu kepala keluarga dan belum lepas dari beban hutang akibat jatuhnya harga cabai selama lima bulan terakhir," ungkapnya prihatin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: