PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan kinerja positif di semester-I 2019. Dimana Perseroan sukses membukukan pertumbuhan laba bersih senilai Rp1,105 Triliun dari Januari hingga Juni 2019.
Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, angka tersebut meningkat cukup signifikan yakni 79,81%. Diketahui pada periode yang sama 2018, Hutama Karya mencatatkan laba bersih senilai Rp 614 miliar.
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan, perolehan fantastis laba bersih Perseroan di semester I 2019 ini sekaligus menandai capaian laba bersih yang meningkat tajam hingga hampir 2 kali lipat atau 50,17% dari target laba bersih satu tahun yang ditetapkan oleh Perseroan.
Baca Juga: Bravo! Hutama Karya Kantongi Kontrak Baru Rp13 Triliun, Labanya Juga Kokoh!
“Alhamdulilah, sampai dengan Semester I tahun ini, banyak pencapaian luar biasa yang sudah diraih oleh Hutama Karya. Kami telah merampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sampai dengan 2019 sepanjang ±470 km yang artinya tercapai 17% dari target yang diamanatkan sepanjang 2.765 km," jelas Bintang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
"Hal ini kami capai dengan melakukan berbagai inovasi, perbaikan metode kerja, dan efisiensi dalam melakukan procurement,” lanjutnya.
Penerapan inovasi dibidang operasional dan keuangan seperti memperkuat infrastruktur IT, pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP), penerapan Building Information Modelling (BIM), serta inovasi dalam penciptaan instrumen pendanaan mampu mendorong pendapatan Hutama Karya hingga Semester I 2019 yang mencapai Rp8,115 triliun.
Baca Juga: Hutama Karya: Kendaraan Mulai Padati Ruas Tol Trans Sumatera
Dari sisi perolehan margin, Hutama Karya mencatatkan pertumbuhan Net Profit Margin (NPM) yang positif. Net Profit Margin tumbuh sebesar 13,61% jika dibandingkan dengan kinerja di periode yang sama di tahun 2018 yaitu sebesar 6,35%.
Bintang menambahkan, hingga Semester I tahun 2019, Perseroan memiliki rasio utang berbunga terhadap ekuitas (Gross Gearing Ratio) yang masih memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk lebih agresif dalam menambah sumber pendanaan terkait pengerjaan proyek-proyek strategis nasional karena level rasio masih sebesar 0,66 kali sedangkan batas utang berbunga (debt covenant) sebesar 2,25 kali.
“Hal ini tentunya akan menjadi penopang penting dalam rangka mempercepat penyelesaian penugasan Pemerintah di Jalan Tol Trans Sumatera," pungkas Bintang Perbowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: