Pasukan khusus menyerbu rumah mantan presiden Kirgistan Almazbek Atambayev. Dalam insiden tersebut, seorang petugas pada Rabu (7/8) dikabarkan tewas. Kementerian kesehatan Kirgistan mengutip AFP, Kamis (8/8/2019) petugas itu tewas karena luka tembak setelah pendukung Atambayev menolak ditahan.
"Seorang perwira pasukan khusus dikirim (ke rumah sakit) dalam kondisi yang sangat serius dengan luka tembak. Meskipun ada upaya resusitasi, dia meninggal," ujar Kementerian Kesehatan Kirgistan dalam sebuah pernyataan.
Perlu dikatehui, Atambayev sendiri memerintah Kirgistan dari tahun 2011 sampai dengan 2017 meningkatkan keamanan di tanah miliknya di Koi-Tash dalam beberapa pekan terakhir karena ketegangannya dengan Presiden Kirgistan Sooronbai Jeenbekov semakin meningkat.
Insiden penyerangan terjadi pada malam hari. Komite keamanan nasional Kirgistan (GKNB) mengatakan pasukan khusus melakukan operasi khusus untuk menahan mantan presiden Almazbek Atambayev.
GKNB mengaku pasukan khusus hanya menggunakan peluru karet, sementara pendukung Atambayev membalas dengan senjata api. Kementerian Kesehatan mengatakan sekitar 36 orang, termasuk 15 anggota dinas keamanan dirawat di rumah sakit karena terluka.
Atambayev sendiri mengakui kekuatannya menurun pada Juni ketika pihak berwenang meunduhnya melakukan korupsi. Dirinya mengabaikan tiga panggilan polisi untuk diinterogasi. Mirbek Aitikeyev, seorang saksi mata di Koi-Tash yang menyiarkan langsung via Facebook, mengatakan kepada AFP bahwa beberapa loyalis mantan presiden telah menyita senjata dari pasukan khusus.
"Para pendukungnya mencuri senjata dari pasukan khusus, yang mundur di bawah serangan massa. Atambayev masih di rumahnya. Ada desas-desus bahwa pasukan tambahan akan dikirim. Orang-orang di sini membuat persiapan," jelas Aitikeyev.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: