Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faisal Basri: Indonesia Kekurangan Tokoh yang Hidup Bersahaja

Faisal Basri: Indonesia Kekurangan Tokoh yang Hidup Bersahaja Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Faisal Basri bersama Haris Munandar merilis buku dengan judul 'Untuk Republik: Kisah-kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa di Jakarta, Selasa (13/8/2019). Buku ini berisi kisah 23 tokoh yang disepanjang hidupnya menjalani gaya hidup bersahaja. Beberapa tokoh bangsa tersebut diantaranya Mahatma Gandhi, Jose Mujica, dan Mahmoud Ahmadinejad.

Faisal Basri mengatakan pada zaman sekarang sebetulnya Indonesia masih punya tokoh tokoh yang dapat dijadikan teladan. Namun menurutnya, jumlahnya tidak sebanyak pada masa pergerakan nasional di awal masa kemerdekaan dulu.

“Sesungguhnya Indonesia juga punya sosok-sosok mengagumkan seperti itu. Hanya saja, jumlahnya memang tidak terlalu banyak, dan makin lama makin sedikit,” Kata Faisal.

Baca Juga: Jangan Bosan Membaca! 9 Buku Rekomendasi Warren Buffett Ini Wajib Kamu Punya

Faisal mengatakan di zaman yang kian sibuk dan kompetitif saat ini, nilai-nilai materialisme kian mengemuka. Uang tidak lagi sekedar menjadi alat untuk mempermudah hidup, melainkan sudah menjadi ukuran tentang sejauh mana hebatnya seseorang.

“Maka uang tidak lagi menjadi budak kita, tapi sudah menjadi majikan kita. Orang-orang pun berlomba untuk memperoleh sebanyak mungkin uang dengan segala cara. Sampai-sampai ada pandangan kaya itu mulia, dan bagaimana kekayaan itu diperoleh tidak lagi terlalu penting,” ucapnya.

Baca Juga: Minat Baca Indonesia Kurang, Platform Buku Digital Ketix Ingin Telurkan 1 Juta Penulis

Ia menambahkan bahwa bila melihat sejenak sejarah, ternyata ada teladan-teladan nyata yang secara jelas menunjukkan hidup bisa dinikmati secara bersahaja. Para petinggi republik yang memilih hidup bersih, jujur, dan antikorupsi, tentu saja harus rela hidup serba lebih terbatas secara materi. Namun kenyataannya hal itu sama sekali tidak mengurangi, malah sebaliknya menambah, kemuliaan mereka.

“Para pejabat korup bukan cuma tidak berguna, tapi mereka sesungguhnya bagian dari persoalan bangsa. Dengan tidak mengejar-ngejar materi, para tokoh bangsa sederhana ini pun menjadi bagian dari solusi, kekuatan murni yang mendekatkan rakyat Indonesia ke cita-cita Proklamasi, yakni Masyarakat Adil dan Makmur,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: