Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java atau PHE ONWJ, terus mengintensifkan penanganan oil spill dengan melakukan isolasi penuh di sekitar anjungan, sehingga seluruhnya sudah dikelilingi static oil boom, kecuali pintu untuk lalu lintas kapal penyedot minyak.
VP Relations PHE Ifki Sukarya, menyatakan PHE ONWJ telah meningkatkan jumlah static oil boom hingga dua kali lipat lebih dari sebelumnya 2.450 meter menjadi 3.500 meter dan kini mencapai 5.850 meter. Jumlah ini terdiri Static Oil Boom untuk menghadang di sumber utama dan Moveable Oil Boom untuk menghadang Oil Spill yang lepas dari sumber utama.
“Dalam penanganan oil spill, kita fokus agar semaksimal mungkin seluruh oil spill bisa disedot dan diatasi di lautan, sehingga tidak ada oil spill yang mencempari pantai. Atau walaupun ada yang lolos jumlahnya ditekan seminimal mungkin,” jelas Ifki dalam keterangannya, Selasa (13/8/2019).
Baca Juga: Lebih dari 1.500 Personil Tangani Minyak Tumpah di Pantai Karawang
Baca Juga: Soal Penanganan Gelembung Gas, Pertamina Angkat Bicara
Untuk menangani oil spill di lautan, lanjut Ifki, PHE ONWJ terus menyiagakan 4 unit oil skimmer dan 44 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara, patrol & standby firefighting.
Menurut Ifki, dengan penanganan yang intensif ini, total kumulatif oil spill yang berhasil diangkat mencapai 876.430 liter.
“Rata-rata jumlah oil spill per hari sekitar 400–500 barel, jumlah ini jauh lebih kecil dari asumsi produksi awal yang diperkirakan maksimal 3.000 barrel,” tambahnya.
PHE ONWJ terus berupaya optimal menangani oil spill dengan melakukan proteksi berlapis untuk menahan tumpahan minyak agar maksimal tertangani di lautan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh