'Bali Baru' di Maluku Utara Ini Tawarkan Wisata Diving dan Snorkling, Tertarik?
Desa Guareia, Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara sebagai tujuan wisata selam (diving) memiliki potensi yang besar ditunjang dengan kemudahan aksesnya, kata Hilda Ansariah Sabri, Direktur Pariwisata Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, hari ini (14/8/2019).
"Dari Jakarta sudah ada penerbangan langsung selama 3 jam 15 menit ke Ternate. Dilanjutkan ke Jailolo dan Desa Pantai Guaeria sekitar 1 jam perjalanan dengan speed boat, wisatawan sudah tiba di Desa Wisata Guaeria," ungkapnya melalui siaran pers.
Berbicara saat melakukan penjurian Apresiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Kementerian Pariwisata untuk pokdarwis Cendrawasih Babua di Desa Guaeria, Halbar, Hilda menambahkan, pihaknya berharap para anggota pokdarwis memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan potensi wisata yang berkelanjutan.
"Pokdarwis Cendrawasih Babua yang mengelola desa wisata Guaeria ini sudah masuk nominasi 20 besar nasional dari 15 provinsi yang dinilai oleh tim juri apresiasi, terdiri dari akademisi, praktisi, dan media (Pentahelix)," tambahnya.
Baca Juga: Mempromosikan Wisata Natuna ke Generasi Milenial
Didampingi juri lainnya, Sugeng Handoko, praktisi dari Desa Wisata Gunung Api Nglanggaren, Yogyakarta dan Husen Hutagalung, akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, pihaknya berharap pembinaan dari pemerintah daerah terus ditingkatkan sehingga desa wisata di luar Pulau Jawa ini bisa mengikuti kompetisi di tingkat Asean dan tingkat internasional lainnya.
"Lolos masuk nominasi 20 besar tingkat nasional membanggakan sekaligus bukti prestasi Kepala Dinas Halmahera Barat, Fenny Kiat, yang terus mendorong pokdarwis binaannya untuk berprestasi," ungkap Hilda.
Husen Hutagalung menambahkan bahwa sebagai tujuan wisata selamĀ (diving), beberapa spot penyelaman bahkan sudah tersebar di pantai seputar Guaeria sehingga tidak perlu naik kapal lagi menuju spot selam.
"Untuk menciptakan destinasi 'Bali Baru" di Maluku Utara ini, yang dibutuhkan adalah pelatihan tata kelola organisasi dan pembagian tugas siapa melakukan apa dalam struktur kepengurusan pokdarwis sehingga mampu mengelola aset wisatanya secara berkelanjutan," kata Husen.
Perubahan mindset dibutuhkan agar semua stakeholders setempat dapat memahami keindahan alam bawah laut yang dimiliki harus dikelola dengan konsep sustainable tourism, tambahnya.
"Efek domino atau dampak berganda dari pariwisata sangat luas dan dapat memberdayakan perekonomian masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, sustainable tourism yang sudah dirasakan manfaatnya akan terus didukung dari dan oleh masyarakat," kata dia lagi.
Juri yang juga praktisi desa wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko mengatakan, pokdarwis yang menerapkan informasi terbuka antara pengurus dan anggotanya akan bisa segera memanfaatkan pengembangan pariwisata di desanya.
"Administrasi dan pendataan kunjungan wisatawan yang datang harus dilakukan dengan tertib dan kontiniu karena semua kebijakan yang diambil perlu mendapat dukungan dari seluruh stakeholders di desa memengaruhi kebijakan perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka," kata Sugeng.
Pembuatan paket wisata, kuliner, dan produk-produk kerajinan hingga pengelolaan homestay membutuhkan bimbingan hingga mereka mandiri.
"Sebagai desa wisata di wilayah Indonesia Timur, potensi Guaeria luar biasa, tinggal dibina secara konsisten oleh unsur Pentahelix termasuk swastanya," imbuhnya.
Baca Juga: Ini Spot Instagramable di Pasar Wisata Digital Garut
Dia mengaku senang dengan perkembangan desa wisata di luar Pulau Jawa karena akan memeratakan kunjungan wisatawan mancanegara ke seluruh pulau di Indonesia bukan hanya terkonsentrasi di Jawa dan Bali.
Sementara itu, Fenny Kiat, Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Barat, mengatakan, pihaknya mengikutsertakan tiga desa wisata di wilayahnya untuk ikut kompetisi pokdarwis tingkat nasional di Kemenpar.
"Alhamdulilah satu lolos semifinal ke tingkat nasional. Saya berharap akan memacu pokdarwis Cendrawasih Babua yang mengelola desa wisata Guaeria bisa belajar mandiri dan mendorong desa wisata lainnya di Halbar lebih bersemangat lagi," tegasnya.
Hilda, yang juga pemimpin umum portal berita wisata www.bisniswisata.co.id, mengatakan, wisman dari AS, Chili, Australia, Malaysia, Filipina sudah datang berkunjung ke Guaeria untuk snorkling dan selam. Tahun lalu jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung 895 orang dan wisman 670 orang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: