Penyakit kanker dubur terjadi saat kondisi di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan rektum atau beberapa inci terakhir dari usus besar. National Cancer Institute menjelaskan seringkali kanker di dalam rektum dan kanker di dalam usus besar disebut sebagai kanker kolorektal.
Laporan Times Now News mengatakan, kanker dubur memiliki beberapa tanda dan gejala. Di antaranya nyeri perut atau ketidaknyamanan, perubahan kebiasaan buang air besar, diare, gerakan usus yang menyakitkan, darah gelap atau merah di tinja, lendir dalam tinja. Selain itu, ada ciri-ciri seperti penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, nafsu makan yang berubah dan kelelahan.
Namun demikian, belum diketahui apa yang sebenarnya menyebabkan kanker dubur, namun para ahli kesehatan percaya bahwa kondisi ini terjadi ketika sel-sel sehat dalam rektum mengalami kesalahan dalam DNA mereka.
Faktor seperti penuaan, gaya hidup yang kurang gerak, pola makan yang buruk seperti konsumsi daging merah, kelebihan berat badan atau obesitas, merokok, riwayat keluarga kanker dubur, kondisi tertentu seperti diabetes, penyakit radang usus dapat meningkat risiko kanker dubur. Sementara, faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker dubur sama dengan faktor yang meningkatkan peluang terkena kanker usus besar.
Ada pengobatan untuk kanker ini yang sebagian besar didasarkan pada banyak faktor. Seperti halnya stadium kanker, apakah tumor telah menyebar ke atau melalui dinding usus hingga kesehatan umum pasien. Jika tumor belum menyebar ke lokasi yang jauh, pasien dengan kanker dubur biasanya diobati dengan operasi.
Selain operasi, pilihan pengobatan lain seperti radiasi dan kemoterapi, juga dapat digunakan sebelum atau setelah operasi untuk mengurangi kemungkinan pertumbuhan kanker akan kambuh atau kembali.
Beberapa faktor risiko kanker seperti usia, riwayat keluarga, tidak dapat dihindari. Namun, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker dubur. Diantaranya adalah menjalani gaya hidup yang lebih sehat, konsumsi makan yang sehat, berolahraga secara teratur.
Pencegahan yaitu dengan melakukan skrining untuk kanker kolorektal, terutama jika Anda memiliki faktor risiko. Pedoman umum merekomendasikan untuk melakukan tes skrining kanker kolorektal pertam pada usia 50 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: