Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TNC Gandeng 12 Perusahaan untuk Komitmen Selamatkan Perikanan Indonesia

TNC Gandeng 12 Perusahaan untuk Komitmen Selamatkan Perikanan Indonesia Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

The Nature Conservancy (TNC) Indonesia merayakan peluncuran Comprehensive FIP (Fisheries Improvement Project) untuk industri perikanan kakap dan kerapu Indonesia bersama dengan dua belas perusahaan perikanan yang mewakili nelayan, distributor lokal, dan eksportir, Rabu (14/8/2019). Kerja sama dengan sektor swasta ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan perikanan di Indonesia.

Dalam usaha menyelamatkan bisnis sebesar US$1 juta perikanan laut Indonesia khususnya ikan kerapu dan kakap, sebuah koalisi yang terdiri dari perusahaan domestik dan internasional bergabung dengan The Nature Conservancy untuk menjaga kelangsungan sebuah industri dengan lebih dari 100 ribu tenaga kerja dan menghidupi jutaan orang di seluruh dunia.

“Nelayan tradisional merupakan tulang punggung perikanan. Sekitar 70 persen dari nelayan Indonesia bergantung pada mata pencaharian ini untuk menghidupi mereka,” ujar Direktur Program Perikanan TNC, Peter Mous.

Baca Juga: Nelayan Diminta Manfaatkan KUR, Perikanan Rakyat Bisa Makin Berkembang

Ia menjelaskan, bekerja sama dengan jaringan logistik seafood dan industri yang terlibat, pihaknya dapat mengembangkan manajemen kuat dan menjaga industri yang berkelanjutan bagi para nelayan yang mengandalkan industri perikanan tersebut.

"FIP menggandeng kedua belas perusahaan yang mewakili nelayan, distributor lokal, dan eksportir dari sektor swasta tersebut untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan perikanan di Indonesia," ungkap Mous.

Dalam peluncuran ini, lanjutnya, para mitra mendiskusikan komitmen mereka untuk tidak hanya menghindari pembelian ikan yang belum dewasa, tetapi juga membahas rencana jangka panjang untuk mengawasi hasil tangkapan dan membuat sistem kepatuhan yang kredibel. Hal ini diperlukan untuk memenuhi persyaratan standar perikanan berkelanjutan, seperti sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC).

Environment Office Director dari U.S. Agency for International Development (USAID) Matthew Burton menambahkan, Pemerintah Amerika dengan bangga mendukung upaya menyeluruh untuk memperkuat pengelolaan perikanan berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun Kadin di Sektor Kelautan dan Perikanan

“Melalui program Supporting Nature and People-Partnership for Enduring Resources (SNAPPER), kami mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan strategi penangkapan yang berkelanjutan dan membantu sektor swasta memperoleh sertifikat MSC untuk perikanan kakap dan kerapu laut dalam. Langkah-langkah ini dapat menstabilkan industri perikanan dalam jangka panjang, memberi kesempatan bagi konsumen secara
global untuk memperoleh seafood yang berkelanjutan dari Indonesia dan mempertahankan mata pencaharian bagi rakyat Indonesia," kata dia.

“Berkembangnya kemitraan ini merupakan langkah penting untuk mencapai perikanan keberlanjutan di Indonesia dan kami berharap akan lebih banyak perusahaan untuk bergabung dalam program ini demi menjamin masa depan industri perikanan kakap dan kerapu,” tambah Executive Director TNC Rizal Algamar.

Saat ini, ada sekitar 80 proyek FIP di seluruh dunia, dari ikan tuna di Laut India sampai lobster di pesisir pantai Nikaragua di Karibia. FIP dinilai secara berkala berdasarkan perkembangan pencapaian, dari “Sangat Berkembang / Advanced” (A) hingga “Tidak Terlihat /Inegligible” (E).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: