Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Tegas Minta Kanada Tak Campuri Urusan Hong Kong

China Tegas Minta Kanada Tak Campuri Urusan Hong Kong Kredit Foto: PM News
Warta Ekonomi, Ottawa -

Kedutaan Besar China di Ottawa pada Minggu (18/8/2019) memperingatkan Kanada agar tidak mencampuri urusan Hong Kong. Peringatan itu dilontarkan sehari setelah Kanada mengeluarkan pernyataan bersama dengan Uni Eropa untuk membela "hak dasar berkumpul" bagi warga Hong Kong.

Ratusan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah menggelar aksi protes damai di Hong Kong pada Minggu.

Menjelang aksi protes Minggu, Menteri Luar Negeri Kanada, Chyrstia Freeland bersama Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan kebebasan untuk berkumpul menyuarakan pendapat harus terus ditegakkan.

"Kebebasan mendasar, yang mencakup hak untuk berkumpul secara damai ... harus terus ditegakkan," ujarnya.

Pernyataan bersama Kanada-Uni Eropa juga menyuarakan keprihatinan soal peningkatan kekerasan serta dorongan kepada semua pihak yang terlibat agar ikut meredakan ketegangan.

Kedubes China menyatakan dalam satu pernyataan di situsnya bahwa Kanada harus "segera menghentikan campur tangan dalam urusan Hong Kong dan urusan internal China."

"Dalam situasi saat ini, pihak Kanada harusnya berhati-hati dalam perkataan maupun perbuatan menyangkut isu yang terkait dengan Hong Kong," kata pernyataan "juru bicara" yang tak disebutkan namanya di Kedutaan Besar China di Kanada mengutip Reuters, Senin (19/8/2019).

Dalam pernyataan itu juga disebutkan akibat aksi yang kian memburuk di Hong Kong, pemerintah tak bisa tinggal diam menyaksikan hal tersebut.

"Pengunjuk rasa dan aksi protes di Hong Kong memburuk dan berkembang menjadi kekerasan ekstrem. Dalam menghadapi kekerasan dan pelanggaran yang parah seperti itu, tak ada pemerintah yang memiliki tanggung jawab hanya akan duduk diam," bunyi pernyataan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Kanada tidak langsung menanggapi peringatan tersebut. Mereka hanya menginformasikan bahwa sekitar 300.000 warga negara Kanada tinggal di Hong Kong.

Kanada terjebak dalam perselisihan diplomatik dengan China sejak bos keuangan Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou, ditangkap berdasarkan surat perintah penangkapan Amerika Serikat pada Desember lalu di Vancouver.

Tak lama setelah Meng ditangkap, China menahan dua warga negara Kanada, yang hingga kini belum dibebaskan. China juga memblokir impor sejumlah komoditas Kanada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: