Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menekankan kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk fokus menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. SDM yang unggul secara kualitas diyakini menjadi kunci sukses berhasilnya pembangunan pariwisata di Indonesia.
Menpar mengatakan kementriannya memiliki strategi untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga bisa berdampak memajukan sektor pariwisata Indonesia.
Seperti di kalangan dosen, lanjutnya telah dilakukan sertifikasi sebagai CHE (Certified of Hospitality Educator). Sertifikasi tidak hanya untuk lulusan dan dosen, tapi juga untuk institusinya. Untuk institusi pendidikan pariwisata bisa menggunakan Center for World University Ranking (CWUR) untuk program Studi Hospitality, Leisure, Sport, and Tourism.
Baca Juga: Kunjungan Wisman Naik, Devisa Pariwisata Sentuh US$19,29 Miliar
“Ada lima poin Visi Presiden Jokowi yaitu pmbangunan Infrastruktur, Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Investasi, Reformasi Birokrasi dan Efektivitas serta Efisiensi Alokasi dan Penggunaan APBN yang kesemuanya ini menjadi pedoman kita dalam mengembangkan sektor kepariwisataan,” kata dia di Jakarta, Senin (19/8/2019).
Ia juga mengimbau para stakeholders pariwisata agar melihat kenyataan perilaku konsumen yang sudah sangat digital dan semakin dominannya millennial travellers dalam komposisi wisman. Sekitar 70% travellers melakukan search dan share melalui media digital.Sementara itu lebih dari 50 % inbound travellers kita adalah milenial yang digital savvy.
“Mereka adalah segmen yang penting karena tak hanya ukuran pasarnya besar dan terus bertumbuh tapi juga influencing power-nya luar biasa. Big and loud,” katanya.
Baca Juga: Menpar Ajak Milenial Dukung Pariwisata Nasional Agar Lebih Populer
Oleh karena itu, lanjut dia pihaknya telah mengaplikasikan dengan konsep Tourism 4.0 yakni pariwisata untuk milenial (millennial tourism) yang memang seluruh aspeknya hidupnya sudah tergantung pada digital. Intinya, milenial menuntut adanya pengalaman digital dari setiap titik di dalam consumer journey.
“Karena itu mau tak mau kita harus membangun ekosistem pariwisata dimana digital ‘experience’ harus hadir di setiap titik dalam ‘traveller journey’. Untuk mewujudkannya memang harus membangun platform dan infrastruktur teknologi 4.0,” katanya. Namun inisiatif ini membutuhkan biaya yang amat besar dan perencanaan jangka panjang yang matang serta melakukannya dengan bertahap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: