Mantan istri Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyebut suaminya lemah meski sudah mengetahui rencana India untuk mencabut status khusus Kashmir.
Awal bulan ini, India mencabut status khusus Jammu dan Kashmir yang telah berlangsung sejak 1940-an.
Pakistan, yang menganggap seluruh Kashmir sebagai wilayahnya, sangat mengecam pencabutan status khusus, dan bersumpah untuk mencari dukungan di PBB.
Reham Khan, mantan istri Imran Khan, mengklaim bahwa mantan suaminya telah mengetahui rencana India untuk mencabut otonomi Kashmir.
"Saya akan mengatakan bahwa Kashmir telah dijual," terangnya mengutip New Indian Express via RT, Kamis (22/8/2019).
Reham, yang seorang jurnalis dan penulis Inggris-Pakistan, menikah dengan Imran selama 10 bulan pada 2015.
Reham menjelaskan bahwa Khan sudah mengetahui rencana India saat bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
"Pada saat dia (Khan) akan memberikan pernyataan soal (Kashmir), ia mengatakan, 'Saya tahu dia (Modi) akan melakukan ini'. Lalu Imran berkata, 'Saya tahu ini ketika saya bertemu dengannya di Bishkek (selama acara Organisasi Kerjasama Shanghai pada Juni) dan dia kasar kepada saya," imbuh Reham.
Usai mendengar penjelasan Khan, Rahem menilai mantan suaminya lemah karena tidak melakukan apa pun.
"Dan ketika Anda (Imran Khan) mengetahui semua ini dan tidak melakukan apa-apa, maka itu berarti Anda tidak mampu melakukan apa pun, atau Anda sangat lemah," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto