Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyinggung Sikap Pompeo, Korut: Orang Itu Racun Diplomasi

Menyinggung Sikap Pompeo, Korut: Orang Itu Racun Diplomasi Kredit Foto: Reuters/Alex Wroblewski
Warta Ekonomi, Seoul -

Diplomat Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo adalah racun yang hanya memperumit pembicaraan denuklirisasi. Ia pun memberikan dua pilihan kepada AS: dialog atau tidak sama sekali.

Pembicaraan yang bertujuan membongkar program nuklir dan rudal Korut macet sejak pertemuan puncak kedua yang gagal antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un di Ibu Kota Vietnam, Hanoi, pada Februari lalu.

Trump dan Kim kemudian bertemu lagi pada bulan Juni di perbatasan antar-Korea dan sepakat untuk membuka kembali negosiasi tingkat kerja, tetapi itu hingga kini belum terjadi.

Sejak KTT Vietnam, Korut menuntut agar Pompeo diganti dengan orang yang "lebih dewasa", sambil memuji hubungan yang dibangun antara Kim dan Trump.

Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho, yang ambil bagian dalam KTT Hanoi bersama dengan Pompeo, menyebut kepala negosiator AS racun dari diplomasi yang memainkan retorika sanksi.

Ri merujuk pada pernyataan Pompeo dalam wawancara pers baru-baru ini. Di situ ia mengatakan sanksi akan dipertahankan sampai Korut mengambil tindakan konkret terhadap denuklirisasi.

"Dia benar-benar kurang ajar untuk mengucapkan kata-kata tanpa berpikir seperti itu yang hanya membuat kita kecewa dan skeptis, apakah kita dapat menyelesaikan masalah dengan pria seperti itu," ungkap Ri dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan kantor berita resmi KCNA.

Ri juga menuduh Pompeo memberikan "bayang-bayang gelap" atas pembicaraan denuklirisasi dan lebih tertarik pada ambisi politiknya daripada kebijakan luar negeri AS.

"Jika AS masih bermimpi untuk mendapatkan segalanya melalui sanksi, kita diberikan dua opsi, membiarkannya menikmati mimpi itu sampai puas, atau membangunkannya dari mimpi," ucap Ri.

Meski begitu, Ri Yong-ho teguh dengan pendiriannya untuk tetap siap mengadakan dialog jika dibutuhkan, atau sama sekali tidak melakukannya.

"Kami siap untuk berdialog atau tidak sama sekali," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/8/2019).

Utusan AS Stephen Biegun untuk Korut, yang memimpin pembicaraan tingkat kerja dengan Pyongyang, minggu ini berada di Seoul untuk membahas cara-cara agar negosiasi kembali ke jalurnya.

Pembicaraan denuklirisasi diperkirakan akan segera dibuka kembali. Hal itu diungkapkan wakil penasihat keamanan nasional Korea Selatan (Korsel) Kim Hyun-chong mengatakan. Ia pun memberikan penilaian yang optimis setelah bertemu Biegun pada hari Kamis kemarin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: