Foto dan Video Polisi Hong Kong Tembak Massa Demonstran, Publik Geram
Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Salah seorang petugas polisi Hong Kong dikabarkan melakukan tembakan selama protes pada Minggu (25/8), pertama kalinya sejak demonstrasi yang dilakukan oleh massa pro-demokrasi pecah pada bulan Juni.
Pada foto yang beredar memperlihatkan beberapa petugas lain juga mengarahkan senjata ke pengunjuk rasa yang mengejar mereka dengan tongkat dan tiang.
Seperti yang diwartakan AFP, Senin (26/8/2019) polisi juga mengerahkan meriam air terhadap demonstran pada hari sebelumnya. Protes dimulai di distrik kota Tsuen Wan dan telah menyebar ke distrik Tsim Sha Tsui.

Water cannon deployed toward protesters. pic.twitter.com/k3QgJVacuu
— Nathan VanderKlippe (@nvanderklippe) August 25, 2019
Diketahaui, demonstrasi massa dilakukan terkait RUU ekstradisi tetapi sejak itu berubah menjadi protes anti-pemerintah China yang lebih luas. Saat kerusuhan, seorang pria tua terlihat berlutut memohon agar polisi tidak menembak.
Sebelum insiden bentrok, pengunjuk rasa berpakaian hitam telah melemparkan batu dan bom molotov ke polisi. Selain itu, polisi juga menembakkan peluru karet dan gas air mata, dan menggunakan dua kendaraan meriam air untuk membersihkan barikade dan membubarkan massa.
Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kendaraan-kendaraan itu berkeliling di Tsuen Wan, tempat sekelompok demonstran memasang penghalang jalan dan merusak trotoar. Kendaraan-kendaraan itu dilengkapi dengan kamera pengintai dan beberapa nozel meriam air, dan polisi mengatakan mereka hanya akan digunakan jika terjadi "gangguan publik berskala besar".
Pada awal bulan ini, kelompok hak asasi manusia Amnesty International memperingatkan bahwa meriam air dapat menyebabkan cedera serius. Para aktivis telah mengkritik polisi karena bersikap kasar selama demonstrasi pro-demokrasi.
Korban dari insiden dilaporkan ada beberapa orang dirawat di rumah sakit pada Sabtu (24/8) setelah terjadi bentrokan antara demonstran dan polisi. Layanan kereta juga ditangguhkan oleh otoritas, setelah media China yang mendukung pemerintah menuding bahwa pihak transportasi kereta Hong Kong (MTR) membantu massa anti-pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: