Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia: Bangkitnya G8 Sulit Dilaksanakan

Rusia: Bangkitnya G8 Sulit Dilaksanakan Kredit Foto: Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Warta Ekonomi, Moskow -

Kebangkitan Kelompok Delapan atau G8 sangat sulit dilakukan karena harus terlebih dahulu melewati konsensus semua negara Kelompok Tujuh atau G7. Pihak Kremlin menyebut kesulitan itu lantaran Rusia telah didepak keluar dari kelompok yang beranggotakan tujuh negara itu.

"Jelas, tidak mungkin untuk kembali ke G7 atas undangan hanya satu negara karena semua keputusan dalam format itu diambil dengan konsensus," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir TASS pada Selasa (27/8/2019).

Dia menambahkan, pihak Moskow tidak mempertimbangkan perkataan Donald Trump atas keinginan G8 dibangkitkan. Terlebih, lanjut dia, masih ada gesekan antarnegara dalam kelompok itu dengan Rusia.

"Moskow tidak mempertimbangkan kata-kata Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tentang kebangkitan format G8 sebagai provokasi dengan mempertimbangkan friksi di antara negara-negara G7 tentang hal itu," sambungnya.

Dia kemudian mengingat kata-kata Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa kembalinya Rusia ke kelompok itu bukanlah tujuan Moskow.

"Namun demikian, Rusia tidak pernah menolak format kerja sama apa pun. Tapi itu tidak akan menipu siapa pun," tegasnya.

G7 sebuah blok informal negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia, telah ada sejak tahun 1976 untuk menyatukan Inggris, Jerman, Italia, Kanada, AS, Prancis dan Jepang.

Pada tahun 1997, ia berganti nama menjadi G8 setelah Rusia bergabung. Pada tahun 2014, negara-negara Barat memutuskan untuk kembali ke format G7 setelah perkembangan di Ukraina dan memburuknya hubungan dengan Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: