Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Horor! Eropa Bergejolak Bikin Investor Ramai Jualan Saham!

Horor! Eropa Bergejolak Bikin Investor Ramai Jualan Saham! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sentimen kurang baik kini dihembuskan oleh negara yang dipimpin Ratu Elizabeth, Inggris. Sebagaimana dikabarkan BBC, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, resmi mengumumkan penangguhan parlemen selama lima pekan, yakni mulai 03/09/2019 hingga 14/10/2019. 

Penangguhan parlemen itu menjadi batu sandungan tersendiri bagi upaya Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan atau no deal Brexit. Hal tersebut pun direspons kurang baik oleh pelaku pasar yang cenderung menjauhi aset-aset investasi berbasis keuangan dari negara berkembang, termasuk di Asia. 

Baca Juga: Eropa Ikut Berulah, Rupiah Jadi Makin Gegana!

Misalnya saja, di siang ini mayoritas indeks saham utama di Asia berakhir dengan koreksi, seperti Nikkei (-0,13%), Hang Seng (-0,36%), dan Shanghai (-0,12%), sedangkan Strait Times menguat tipis sebesar 0,05%.

Baca Juga: No Deal Brexit: Inggris Bisa Miskin....

Aktivitas investasi di bursa domestik pun tak kalah terpengaruh oleh sentimen Brexit. Sepanjang sesi I berjalan, asing berbondong-bondong membawa kabur keuntungan hasil berjualan saham. Bursa mencatat, nilai asing yang keluar dari bursa mencapai Rp236,42 miliar. 

Baca Juga: Asia Tertekan, IHSG Justru Terapresiasi 0,10% di Awal Sesi I

Beruntungnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dapat menguat. Meski pergerakannya terbatas, IHSG berakhir dengan apresiasi 0,15% ke level 6.290,99 di akhir sesi I. Jangkauan pergerakan IHSG di setengah hari perdangan ini berada pada level terendah di 6.282,28 hingga level tertinggi di 6.306,89.

Sejumlah 10,07 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 266.364 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp3,57 triliun. Adapun pergerakan saham yang terpantau meliputi 181 saham naik, 176 saham turun, dan 142 saham lainnya stagnan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: