Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana Masuk Bursa, Saham KEEN Diburu Investor

Perdana Masuk Bursa, Saham KEEN Diburu Investor Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga saham PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menyentuh titik auto-rejection atas atau menguat 48,99 persen ke level Rp590 dari harga penawaran senilai Rp396 per saham. Padahal, saham KEEN baru memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini dan menjadi emiten ke-33 di 2019. 

 

Saat perdana, frekuensi transaksi saham KEEN mencapai sebanyak 31 kali dengan volume transaksi sebanyak 29.668 lot. Sehingga, nilai transaksi mencapaii Rp1,76 miliar.

 

Frekuensi transaksi emiten ke-648 yang tercatat di BEI tersebut terus meningkat menjadi 131 kali di menit kedua perdagangan awal September 2019 ini, dengan volume transaksi mencapai 73.000 lot dan nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,31 miliar.

 

Baca Juga: IPO, Kencana Energi Lestari Mau Bangun PLTA

 

Direktur Utama KEEN Henry Maknawi mengatakan bahwa saat IPO KEEN melepas sebanyak 733.262.500 lembar saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan harga penawaran Rp396 per saham. Sehingga, dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp290,37 miliar.

 

Nantinya, dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan sebesar 55 persen untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energi terbarukan lainnya, sedangkan sebesar 25 persen untuk modal kerja dan sebesar 20 persen untuk belanja modal.

 

Pada aksi korporasi ini perseroan menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Bahana Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

 

"Pada masa penawaran umum perdana,saham perseroan mengalami oversubscribed sebanyak 47 kali," katanya di Jakarta, Senin (2/9/2019).

 

Sebagai informasi, KEEN merupakan salah satu pemain di sektor pembangkit listrik tenaga air (hydro power plant) yang telah beroperasi di Indonesia. Perseroan memiliki profil usaha yang unik dengan business model penyedia energi terbarukan (renewable energy) yang didukung oleh kontrak penyediaan listrik jangka panjang PPA (Power Purchase Agreement) kepada PT PLN (Persero) yaitu selama 20 hingga 30 tahun sejak dioperasikannya pembangkit listrik tenaga air.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: