Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rudal Pimpinan Arab Saudi Serang Yaman, Ratusan Orang Tewas

Rudal Pimpinan Arab Saudi Serang Yaman, Ratusan Orang Tewas Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, SANAA -

Serangan udara dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di barat daya Yaman. Serangan udara tersebut menghantam sebuah kompleks penjara yang menewaskan ratusan orang. Hal tersebut disampaikan pejabat Palang Merah dan kelompok Houthi pada Minggu.

 

Koalisi pimpinan Arab Saudi bertempur menghadapi kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman sejak 2015. Pihaknya mengatakan bahwa serangan udara mereka telah menghancurkan lokasi penyimpanan pesawat nirawak (drone) dan rudal di Dhamar.

 

Akan tetapi, kelompok Houthi menjelaskan jika lokasi yang diserang merupakan sebuah fasilitas yang digunakan sebagai penjara. Keterangan itu dikonfirmasi oleh Palang Merah Internasional yang mengatakan telah mengunjungi fasilitas itu sebelumnya.

 

Menurut Kepala Delegasi Komite Palang Merah Internasional di Yaman, Franz Rauchenstein, membeberkan bahwa perkiraan saat ini adalah bahwa lebih dari 100 telah terbunuh dalam serangan tersebut.

 

zrporgmmkxwc3xzm5y7e_12221.jpg

 

"Ada tiga bangunan yang dihantam dan gedung tempat para tahanan itu berada, sebagian besar dari mereka telah terbunuh," kata Rauchenstein sebagaimana dilansir Reuters, Senin (2/9/2019).

 

"Tahanan di fasilitas itu adalah tahanan yang kami kunjungi sehubungan dengan konflik."

 

Bulan Sabit Merah Yaman sampai saat ini masih berusaha mengevakuasi mayat dan sekitar 50 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit. Kementerian kesehatan Houthi sebelumnya mengatakan sedikitnya 60 mayat telah ditarik dari puing-puing di pusat penahanan, yang menurut para pejabat menampung 170 tahanan.

 

"Kejahatan para penyerang terhadap tahanan adalah bukti tambahan bahwa mereka siap untuk melanggar semua warga Yaman, bahkan mereka yang setia kepada mereka," kata Pimpinan Kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi dikutip stasiun televisi Al Mashirah.

 

Ketua komite nasional Houthi untuk urusan tahanan, Abdul Qader al-Mortada, menjelaskan jika ada banyak dari mereka yang ditahan akan dibebaskan dalam kesepakatan lokal untuk pertukaran tahanan perang.

 

Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Yaman mengatakan, 52 tahanan termasuk di antara mereka yang tewas. Sedikitnya 68 tahanan masih hilang.

 

“Saya berharap koalisi akan meluncurkan penyelidikan atas insiden ini. Akuntabilitas perlu diberlakukan,” kata Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Yaman, Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: