Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daya Membaca Orang Indonesia Rendah, Anies Contohkan ini...

Daya Membaca Orang Indonesia Rendah, Anies Contohkan ini... Person sitting while reading book. | Kredit Foto: Unsplash/Adeolu Eletu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai buku-buku tidak laku bukan karena harganya yang terlalu tinggi, melainkan karena daya baca masyarakat yang rendah meski minat bacanya ada.

Baca Juga: Sudah Dibatalkan MA, Anies Malah Ngotot Ingin Trotoar Tetap Bisa Dipakai PKL

"Saya agak khawatir bahwa sesungguhnya di Indonesia itu bukan kita tidak punya minat baca, minat bacanya mungkin ada, melainkan daya bacanya yang rendah. Kita harus bedakan antara minat baca dan daya baca," kata Anies di Jakarta, Rabu.

Anies mencontohkan buku Capital in the First Century karya Thomas Piketty yang tebalnya mencapai 800 halaman.

Menurut dia, yang jadi tanda tanya apa ada yang beli walau sudah diterjemahkan, pemerintah menyubsidi, dan harga murah.

Asumsikan harganya disubsidi habis-habisan sehingga dari harga Rp800 ribu cuma Rp30 ribu. Saya hampir yakin tidak laku. Bukan persoalan harganya, melainkan persoalan daya bacanya. Oleh karena itu, target yang harus kita dorong sesungguhnya bukan hanya meningkatkan minat baca," ujarnya.

Minat baca masyarakat Indonesia, kata dia, cukup tinggi. Akan tetapi, dalam membaca pesan di aplikasi WhatsApp.

"Alhamdulillah, minat baca kita tinggi, minat baca WA itu cukup tinggi. Bangun pagi buka WA, minat baca tinggi. Akan tetapi, WA pun begitu agak panjang lewat," katanya.

Ia mengapresiasi para penulis yang menulis novel tebal dan laris di pasaran yang berkontribusi dalam mendorong daya baca.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: