Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penolakan Warga Asing di Afrika Selatan Tewaskan 300 Orang

Penolakan Warga Asing di Afrika Selatan Tewaskan 300 Orang Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Johannesburg -

Pihak berwajib Afrika Selatan dilaporkan telah menangkap sekitar 300 orang usai kerusuhan yang menargetkan warga asing di sejumlah kota negara. Kekerasan di Afrika Selatan berawal ketika pekan lalu di Pretoria, ibu kota administrasi negara itu setelah seorang sopir taksi dilaporkan ditembak mati oleh seorang pengedar narkoba yang diduga merupakan warga negara asing.

 

Walaupun terjadi penurunan dalam kekerasan, Afrika Selatan masih meningkatkan keamanan usai serangan menyasar sejumlah toko-toko milik warga asing di Johannesburg, yang memicu pembalasan terhadap bisnis warga Afrika Selatan di kota-kota Nigeria. Adanya penurunan dalam kekerasan, ketegangan meningkat di bidang diplomatik, karena Nigeria menyatakan akan memboikot bisnis warga Afrika Selatan.

 

dde1rshco9xikogxv0og_15194.jpg

 

Hingga saat ini, jumlah warga tewas naik menjadi tujuh setelah dua mayat hangus ditemukan di sebuah toko di kota Alexandra dan Johannesburg, kata polisi. Menurut laporan AFP, Kamis (5/9/2019) mengatakan kota Johannesburg dan Alexandra tetap tenang, polisi juga meningkatkan patroli usai dua hari penjarahan.

 

Kondisi terakhir memperlihatkan ada beberapa toko yang kembali dibuka, sementara sejumlah penduduk menyisir di sekitar toko yang rusak untuk mencari makanan atau apa pun yang dapat mereka digunakan. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengecam terjadinya kekerasan terhadap warga asing dengan.

 

"Sejumlah orang main hukum sendiri," katanya di Cape Town, menjelang pertemuan tiga hari Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang akan dihadiri oleh lebih pemimpin Afrika.

 

"Mengambil tindakan terhadap orang-orang dari negara lain adalah tidak benar," katanya. "Afrika Selatan adalah rumah bagi kita semua," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: