Peneliti keamanan mengungkapkan satu serangan siber yang disamarkan dalam bentuk aplikasi Android berbahaya yang hampir sama dengan program perpesanan yang sah, seperti WhatsApp dan Signal. Bahkan, hal itu berhasil menipu ribuan orang di hampir 20 negara.
Aplikasi-aplikasi itu diunduh melalui situs bernama Secure Android. Setelah dipasang, peretas akan memiliki akses ke galeri, lokasi, tangkapan audio, dan konten pesan.
"Malware itu tidak melibatkan eksploitasi perangkat lunak yang canggih, tetapi hanya memerlukan izin aplikasi yang diberikan oleh pengguna ketika mengunduh aplikasi, tanpa menyadari kalau aplikasinya mengandung malware," jelas Staf Teknologi Electronic Frontier Foundation (EFF), Cooper Quentin, dilansir dari Techlicious, Jumat (6/9/2019).
Baca Juga: Pengguna Android Perlu Waspada! Ponsel Kamu Rentan Dihack Loh
Pada dasarnya, malware kerap datang dari aplikasi yang diunduh dari sumber ilegal, termasuk tautan phishing lewat pesan singkat atau surat-el (e-mail), serta situs seperti Secure Android.
Dengan koneksi internet, ponsel pintar semakin rentan terhadap serangan malware, bila penggunanya tak cermat dalam memasang aplikasi. Padahal, itu bisa merugikan pengguna, dari pemantauan konten perangkatnya, pemanfaatan bandwidth internet tanpa izin, hingga mencuri kata sandi. Untuk itu, Anda perlu mewaspadai beberapa tanda yang muncul jika ponsel pintar Anda telah diretas.
Menurut Direktur Pelatihan uBreakiFix, perusahaan yang fokus pada layanan perbaikan perangkat elektronik, Josh Galindo, berikut ini tanda-tanda tersebut:
1. Penurunan daya tahan baterai yang begitu terlihat
Ponsel pintar yang telah diretas akan berkurang sangat cepat, karena peretas menggunakan sumber daya ponsel untuk memindai perangkat dan mengirimkan informasi ke server kriminal.
Jika penggunaan ponsel Anda tak berlebihan, tapi baterai tak bertahan lama, cobalah untuk meningkatkan daya tahan baterai lewat fitur pengaturan, baik di Android maupun iPhone.
Baca Juga: Ngeri! Ratusan Juta Pengguna Google Diintai Diam-Diam untuk....
2. Kinerja ponsel melamban
Apakah ponsel Anda sering mengalami lag? Aplikasi tertentu mendadak tertutup? Bisa jadi, itu disebabkan oleh malware yang membebani sumber daya ponsel atau berbenturan dengan aplikasi lain.
Jika Anda sudah mencoba mengurangi data yang disimpan dalam perangkat, tapi hal itu masih terjadi, mungkin ponsel Anda telah disusupi malware. Namun, jika setelah proses pembersihan, ponsel kembali berjalannormal, maka ponsel Anda tidak diretas.
Baca Juga: Dear Pengguna Facebook, 400 Jutaan Nomor Teleponmu Bocor di Internet
3. Penggunaan data internet tinggi
Tanda lain dari ponsel yang diretas, ialah tagihan data yang luar biasa tinggi pada akhir bulan (untuk pelanggan pascabayar). Itu dapat berasal dari malware atau aplikasi pengintai yang beroperasi tanpa diketahui.
4. Panggilan telepon atau pesan singkat yang tidak Anda kirim
Jika Anda melihat daftar panggilan atau teks ke nomor yang tidak Anda kenal, berhati-hatilah. Itu artinya, ponsel Anda digunakan untuk kejahatan dunia maya oleh peretas. Dalam hal ini, periksa tagihan telepon Anda untuk setiap panggilan yang tidak Anda kenali.
Baca Juga: Awas! Gunakan Ponsel 5 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Obesitas
5. Pop-up misteri
Meskipun tak semua pop-up menunjukkan tanda kalau telepon Anda diretas, peringatan pop-up yang terjadi terus-menerus dapat mengindikasikan adanya serangan adware.
Adware merupakan malware yang memaksa perangkat untuk melihat satu laman yang mendorong pendapatan melalui klik. Bahkan, jika pop-up tak menunjukkan serangan adware, kemungkinan itu akan membawa korban untuk mengunjungi tautan phishing.
Hal itu dapat berujung pencurian informasi pribadi pengguna ponsel, seperti nama pengguna surat-el beserta kata sandinya.
Baca Juga: Penyelesaian Kasus Safari Hack oleh Google Ditolak Pengadilan Banding
6. Aktivitas yang tidak biasa pada akun yang ditautkan ke perangkat
Jika peretas memiliki akses ke ponsel Anda, mereka juga memiliki akses ke akun di dalamnya, dari media sosial, surat-el, hingga aplikasi gaya hidup ataupun produktivitas. Mereka dapat mengatur ulang sandi, mengirim surat-el, menandai surat yang belum dibaca, hingga menggunakan akun surat-el Anda untuk membuat akun baru.
Dalam hal ini, peretas pun bisa menggunakan identitas Anda untuk melakukan hal tidak baik. Oleh karena itu, sebaiknya rutinlah mengubah kata sandi, tanpa harus memperbaruinya di ponsel itu, kecuali jika sudah melakukan pemindaian keamanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: