Waspada, Hirup Vape Picu Penyakit Paru hingga Berujung Kematian, Ini Kata Ahli
Vape tengah menjadi sorotan sekaligus pembahasan masyarakat di dunia. Bukan tanpa sebab, vape disebut menyebabkan lebih dari 200 orang terserang penyakit berbahaya.
Disebut-sebut bahaya vape bisa menyebabkan penyakit paru-paru dan pneumonia. Kasus ini bahkan sampai menyebabkan orang meninggal dunia, tak sedikit jumlahnya.
Untuk mencari tahu sebabnya, ilmuwan Amerika Serikat mengadakan riset. Hasilnya pun dirilis, disebutkan bahwa banyak kandungan berbahaya dari rokok elektrik tersebut.
Baca Juga: Isap Vape Selama 3 Tahun, Remaja Perempuan Alami Koma
Salah satu kandungan berbahaya dalam vape adalah minyak yang diturunkan dari vitamin E. Kandungan itu ada di hampir semua uap ganja yang dikaitkan dengan penyakit paru-paru.
Ilmuwan US Food and Drug Administration (FDA) percaya bahwa bahan kimia itu dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang parah. Disebutkan Pula dapat menyebabkan lebih dari 200 penyakit terkait kebiasaan vaping.
Para ahli FDA mengatakan, kandungan minyak tersebut telah dikaitkan dengan gejala serupa infeksi paru-paru yang parah. Karena ditemukan pada 10 dari 18 sampel cairan rokok elektrik dan ganja yang mereka uji.
Beberapa penyakit yang sangat mengancam pengguna vape pun dilaporkan lewat Daily Mail. Berikut ini rangkumannya, ditulis Sabtu (7/9/2019).
Baca Juga: Menakar Seberapa Efektif Vape Gantikan Rokok
Sebabkan penyakit paru-paru
Cairan yang ada di dalam vape telah disebutkan bahwa kandungannya mirip nikotin. Ilmuwan Amerika Serikat menguji sampelnya, hasilnya minyak turunan dari vitamin E yang bisa menyebabkan penyakit paru-paru.
Dapat membuat wanita kurang subur
Eksperimen pada tikus betina yang terlalu sering menghirup uap vape dinyatakan tidak subur. Artinya ketika perempuan menghisap vape atau menghirup uapnya saja akan mandul atau melahirkan bayi prematur.
Sebabkan pneumonia
Para ilmuwan juga menemukan bahaya vape yang dapat menyumbat paru-paru. Salah satunya adalah adanya risiko penyakit pneumonia. Beberapa korban meninggal dunia di Amerika Serikat gara-gara vape ini, banyak yang terserang pneumonia.
Pada 27 Agustus 2019 lalu, ada 215 orang terkena gejala pneumonia berat dan bahkan gagal paru-paru. Mereka dirawat di rumah sakit, tepatnya di 25 negara bagian Amerika Serikat.
Dengan adanya kasus itu, WHO melarang siapapun memakai vape karena berbahaya. Termasuk dari kalangan ibu hamil, remaja hingga lansia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: