ASEAN Genjot Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dengan Sejumlah Negara Mitra
ASEAN terus memperkuat upaya peningkatan kerja sama ekonomi dengan menyelenggarakan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dengan para Menteri Ekonomi dari China, Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Korea, dan Amerika Serikat di Bangkok, Thailand, Senin (9/9). Kegiatan ini merupakan rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) ke-51 yang berlangsung pada 5—10 September 2019.
“Konsultasi ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) atau kerja sama lainnya yang telah diimplementasikan. Dalam pertemuan juga dibahas berbagai upaya peningkatan kerja sama di bidang ekonomi tersebut,” jelas Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita.
Pada Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dengan China, para Menteri menyambut baik implementasi Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA Upgrading Protocol) oleh seluruh pihak sejak 1 September 2019.
Baca Juga: Tingkatkan Akses Pasar, Mendag Minta India Turunkan Bea Masuk Produk Indonesia
“Implementasi Upgrading Protocol ACFTA akan semakin memfasilitasi pelaku usaha melalui penyederhanaan aturan teknis. Hal tersebut diharapkan dapat memacu arus perdagangan barang, jasa, dan investasi,” jelas Mendag.
Kedua pihak juga membahas berbagai proyek kerja sama ekonomi. China telah memberikan tambahan dana hibah sebesar USD 7 juta untuk meningkatkan utilisasi ACFTA. Dalam kesempatan ini, China juga mengajak para Menteri berpartisipasi dalam Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-2 pada 5—10 November 2019.
Pada Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dengan Hong Kong, para Menteri menyambut baik implementasi Persetujuan ASEAN-Hong Kong, China FTA (AHKFTA) pada 11 Juni 2019 dan ASEAN-Hong Kong, China Investment (AHKIA) pada 17 Juni 2019. Saat ini, Indonesia sedang dalam tahap final ratifikasi dan diharapkan selesai akhir tahun ini.
Selanjutnya, pada Konsultasi dengan Korea, para Menteri mendorong Vietnam untuk segera menyelesaikan ratifikasi Persetujuan the 3rd Protocol to Amend ASEAN-Korea FTA–Trade in Goods Agreeement (AKTIGA). Dorongan diberikan karena Vietnam merupakan satu-satunya negara yang belum menyelesaikan ratifikasi tersebut.
Baca Juga: Ekonomi Global Suram, Asean Masih Punya Harapan
“Kami juga membahas berbagai proyek kerja sama ekonomi. Diantaranya terkait usulan Korea untuk membentuk ASEAN-Korea Standardization Joint Research Center dan ASEAN-Korea Industrial Innovation Center,” ungkap Mendag.
Menurut Mendag, salah satu program yang diapresiasi oleh ASEAN adalah pengembangan ASEAN Single Window (ASW) melalui dukungan dari program ASEAN-U.S. Agency for International Development (USAID), yaitu Inclusive Growth in ASEAN through Innovation, Trade and Ecommerce (IGNITE).
“Melalui program tersebut, penyampaian dokumen e-SKA dan dokumen
ekspor lainnya dapat disampaikan secara elektronik. Hingga saat ini, sudah ada tujuh negara yang bergabung dalam ASW. Ketujuh negara tersebut, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh