Rusia menegaskan tidak akan mengerahkan rudal ke wilayah yang berbatasan dengan Eropa. Namun, jika Amerika Serikat (AS) meletakkan rudal, maka Moskow akan memberikan respons yang sesuai.
Berbicara pascapertemuan dengan Prancis, yang juga melibatkan Menteri Pertahanan kedua negara, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan kedua belah pihak membahas mengenai situasi keamanan Eropa pascapenarikan mundur AS dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah atau INF.
"Kami membahas secara rinci situasi dengan stabilitas strategis setelah penarikan AS dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (10/9/2019).
Baca Juga: India Beli Rudal S-400 Milik Rusia Seharga USD5,43 miliar
Lavrov kembali mengingatkan Prancis bahwa Rusia secara tegas tidak akan menggunakan alat semacam itu.
"Pendirian kami tentang hal ini sudah diketahui, telah berulang kali dikonfirmasi oleh Presiden Rusia, (Vladimir) Putin. Kami tidak akan menggunakan sistem semacam itu di kawasan kecuali ada sistem Amerika yang serupa di sana," sambungnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mendesak Paris dan Moskow untuk bersama-sama bekerja untuk menciptakan arsitektur stabilitas strategis di Eropa.
"Kita harus bekerja untuk mengembalikan stabilitas strategis di Eropa untuk menciptakan arsitektur baru yang diusulkan oleh Presiden Prancis, karena Eropa tidak akan pernah aman jika kita tidak memiliki hubungan yang jelas dan kuat dengan Rusia," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: