Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gapki Gandeng IPB Kembangkan Sawit Berkelanjutan

Gapki Gandeng IPB Kembangkan Sawit Berkelanjutan Kredit Foto: Gapki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait kerja sama tridharma perguruan tinggi dalam pengembangan perkebunan dan industri sawit berkelanjutan. Penandatangan dilakukan kedua pihak di Gedung Andi Hakim Nasoetion, Bogor, Selasa (10/10/19).

Kerja sama ini bertitik berat pada kajian dan penilitian berbasis teknologi yang dapat digunakan untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit, baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan mutu produk, nilai ekonomi maupun aspek lingkungan menjadi isu-isu utama yang ingin dikaji.

"Kerja sama ini penting untuk menghadapi isu sawit di tingkat nasional dan internasional. Saya kira IPB memiliki potensi inovasi maupun teknologi mulai dari sisi on farm seperti pembibitan, pemiliharaan dengan best management practices hingga processing" ungkap Arif Satria.

Baca Juga: Tegaskan Dukung Sawit Indonesia, Uni Eropa: Tak Ada UU Diskriminatif

Arif Satria menyatakan, Gapki merupakan mitra kerja sama potensial yang mampu mewadahi penelitian-penelitian yang ada. "Kami telah memiliki berbagai penelitian tentang sawit yang perlu disempurnakan dan diuji coba," tuturnya.

Saat ini, IPB sedang melakukan uji coba sistem pemupukan bernama Preciapalm yang dilakukan di Riau, Lampung, dan Medan. Jika uji coba ini berhasil, setidaknya 15% pupuk mampu dikurangi dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

Selain itu, IPB juga meneliti limbah sawit yang dapat diolah menjadi helm. Dengan adanya kerja sama ini, IPB mengharapkan dapat mengembangkan lini research & development (R&D) agar penelitian-penilitian seperti ini dapat dimanfaatkan segera.

Dalam kesempatan yang sama, Joko Supriyono, Ketua Gapki, memberikan appresiasinya kepada IPB yang selama ini memberikan dukungan terhadap industri sawit. Ia menuturkan, hubungan kerja sama ini akan memperkuat basis ilmiah industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

Kerja sama ini juga akan mewadahi terbentuknya pusat studi sawit. Joko mengungkapkan, dengan adanya pusat studi sawit, seluruh penelitian tentang sawit diharapkan berpusat pada satu lembaga.

Baca Juga: Jonan Ajak Jepang Kembangkan Green Energy Berbasis Sawit

"Sehingga suatu saat jika ada peneliti, expert atau siapa pun yang ingin mencari tahu tentang sawit bisa ke sini. Tidak hanya itu, penelitian-penelitian ini bisa dikembangkan lebih luas lagi," tuturnya.

Joko menambahkan, "Indonesia merupakan produsen, eksportir, bahkan konsumen terbesar sawit dunia, sudah saatnya pusat studi sawit ini dibentuk. Sehingga kita memiliki wadah untuk mencari, belajar, dan meneliti sawit. Tidak hanya sebagai wadah, namun lembaga ini akan menawarkan solusi strategis terhadap isu-isu yang sedang dihadapi."

Lembaga ini dibentuk berdasarkan tridarma perguruan tinggi, yang meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdia pada masyarakat, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi dan managemen yang mendukung pembangunan nasional berkelanjutan guna mencapai tujuan sustainable development goals (SDGs).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: