Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Hamzah Tanjung meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menugaskan duta besar mengawasi gerak-gerik tokoh pembebasan Papua Benny Wenda di Inggris.
"Tolong minta perhatian dubes-dubes, kemarin kita ke Inggris ketemu Parlemen Inggris, tetapi menurut mereka Benny Wenda jangan terlalu banyak disebut-sebut nanti tambah besar," kata Asril dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Luar Negeri di Gedung Nusantara 2 DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pemantauan oleh duta besar di negara perwakilan terhadap tokoh separatis dibutuhkan demi penegakan hukum di dalam negeri. Pasalnya, pemerintah Indonesia tak dapat berharap banyak dari informasi pihak lain.
Baca Juga: Tokoh Papua: NKRI Harga Mati, Benny Wenda...
"BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)-nya Inggris juga terlalu teknis dan mereka tidak menangani masalah politik. Yang saya tangkap dari parlemen sana, Benny Wenda jangan terlalu disebut nanti besar, tetapi ini tak banyak disebut kok bisa besar," kata Asril.
Oleh karena itu, menurut Asril, bukan hanya duta besar yang perlu ditugaskan untuk memantau pergerakan Benny Wenda di luar negeri, namun atase pertahanan (athan) dari militer dan perwakilan Badan Intelijen Negara di luar negeri (perbinlu) juga harus memperhatikan aktivitas tokoh pembebasan Papua Barat itu.
"Maksud saya persentase (jumlah dan penempatan, red) athan dan perbinlu harus dikaji ulang. Ini saya cek, di Afrika Selatan ada (athan/perbinlu), tetapi di Pantai Gading mereka pindah-pindah," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: