Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies, Jangan Buat Kebijakan Asal-asalan Dong!!!

Anies, Jangan Buat Kebijakan Asal-asalan Dong!!! Kendaraan bermotor melaju tersendat akibat terjebak kemacetan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/7/2019). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut kerugian ekonomi akibat kemacetan di ibu kota berdasarkan data tahun 2013 sebesar Rp65 triliun per tahun dan pada 2019 mendekati Rp100 triliun, yang disebabkan sistem publik transportasi masih tertinggal jauh dibandingkan kebutuhan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menyatakan kebijakan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang Instruksi Gubernur (Ingub) yang menerapkan kebijakan perluasan Ganjil Genap untuk mengatasi kualitas udara di Jakarta kurang tepat.

"Sebab persoalan polusi harus diselesaikan dengan cara yang kompeherensif dan kajian yang matang," ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/9/2019).

Baca Juga: Anies Kenang Amal Jariyah Habibie di Bidang Pendidikan

Baca Juga: Demokrat Bilang Anies Pemalas, Kenapa Nih?

Lanjutnya, ia menyarankan kepada Anies agar tidak membuat kebijakan yang asal-asalan. Menurutnya, solusi untuk mengurangi polusi udara sekaligus kemacetan yang pertama adalah dengan membuat Pengaturan jam kerja Swasta, PNS dan jam sekolah.

"Hal itu dibuat bertahap, supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan secara bersamaan," jelasnya.

Menurut dia, kalau Anies betul-betul serius ingin memperbaiki kualitas udara maka sepeda motor seharusnya diterapkan pembatasan.

"Hal itu agar pengendara motor juga berpindah menggunakan angkutan umum," ujarnya.

Sebab, ia mengatakan karena data jumlah pengendara motor di ibu kota dalam sehari bisa menembus kurang lebih 14 juta pengendara.

Lebih lanjut, ia mengatakan Anies juga bisa membuat kebijakan dengan melakukan penerapan jalan berbayar di jalan-jalan besar.

"Harus dikenakan biaya masuk kendaraan yang datang dari luar Jakarta," jelasnya

Sambungnya, "Yang tak kalah penting adalah dengan melakukan gerakan tanam pohon bagi semua warga," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: