Dari Mana Sumber Duit Orang Terkaya Dunia? Ternyata dari Bisnis....
Surat kabar Express Post yang diterbitkan oleh media milik orang terkaya di dunia, Jeff Bezos baru saja gulung tikar. Namun, bukan berarti Bezos kehilangan bisnis di bidang media teknologi, sebab The Washington Post (penerbit Express Post) masih berjalan hingga saat ini.
Lagi pula, yang dibicarakan di sini adalah orang terkaya sedunia loh, bisnisnya tentu menggurita! Hmm... bagaimana sebenarnya jalan hidup Jeff Bezos dan bisnis apa saja yang ia tekuni? Simak selengkapnya!
Pria dengan kekayaan US$115,4 miliar (sekitar Rp1,6 kuadriliun) pada Agustus 2019 (Forbes) itu lahir pada 12 Januari 1964 di New Mexico dengan nama Jeffrey Preston Jorgensen. Setelah ibunya berpisah dengan sang ayah, ia menikah denan imigran Kuba, Miguel 'Mike' Bezos pada April 1968. Pada usia empat tahun Miguel Bezos mengapdosinya, membuat nama keluarganya berubah menjadi Bezos.
Baca Juga: Kewalahan Hadapi Amazon dan Rakuten, Yahoo Japan Gelontorkan Rp52 T Buat Beli....
Lalu, apa saja perusahaan yang ia miliki?
Amazon (1993)
Melansir The Ladders (16/9/2019), bisnis pertama ialah Amazon, tentu. Perusahaan itu diawali dengan modal US$300 ribu dari orang tuanya. Awalnya, itu bernama Cadabra, tetapi ia mengubahnya menjadi Amazon sebagai toko buku daring.
Awalnya ia pesimis, bahkan memperingatkan investor jika ada kemungkinan 70% bisnisnya itu akan gagal. Nyatanya pemikiran negatifnya tak jadi kenyataan. Pada 1998, situs itu menjual lebih banyak produk di luar buku, seperti musik, video, dan barang konsumen lain. Lebih lanjut, pada 2002, perusahaan menelurkan unit bisnsi Amazon Web Services.
Tak berjalan mulus, perusahaan hampir bangkrut di tahun yang sama, tapi kembali bangkit pada 2003 setelah menutup pusat distribusi dan mem-PHK karyawannya, lalu meluncurkan Kindle pada November 2007.
Selanjutnya, Amazon menelurkan AmazonFresh, yang memungkinkan pelanggan Prime memesan makanan secara daring dan dikirim pada hari yang sama. Langkah itu diikuti akuisisi terhadap Whole Foods senilai US$13,7 miliar pada Agustus 2017 guna memperluas jangkauannya di industri bahan makanan.
Baca Juga: Mau Bangun Kehidupan di Mars, Elon Musk Uji Coba Pesawat Ruang Angkasa Baru
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: