Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaghfirullah, Ada 816 Titik Panas Karhutla, Ini Sebarannya!

Astaghfirullah, Ada 816 Titik Panas Karhutla, Ini Sebarannya! Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
Warta Ekonomi, Surakarta -

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tengah melanda wilayah di Sumatera dan Kalimantan dan menjadi perhatian publik. Informasi soal pekatnya asap di beberapa wilayah pun santer beredar di media sosial. Akan tetapi, laman resmi soal sebaran titik panas tetap harus menjadi acuan Anda dalam menghimpun informasi.

Sebagai informasi penting, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)  memiliki informasi titik panas karhutla berbasis citra satelit khusus. Data yang ditampilkan berasal dari tiga satelit khusus, yakni NOAA, Terra, Aqua, MODIS, hingga Suomi NPP-VIRSS.

Berdasarkan katalog informasi LAPAN yang dikutip Senin (16/9/2019), terdapat sejumlah kategori tingkat titik panas yang dinamakan selang kepercayaan (confidence level) dengan label 'C'.

Baca Juga: Kabut Asap, Pemerintah Malaysia Minta Indonesia Selidiki Perusahaan yang Sebabkan Kebakaran

Label itu menunjukkan tingkat kepercayaan yang menunjukkan titik panas yang dipantau lewat data satelit penginderaan jauh benar-benar kebakaran yang terjadi di lapangan. Semakin tinggi selang kepercayaan, semakin tinggi juga potensi titik panas, menunjukkan kalau karhutla benar-benar terjadi, menurut LAPAN.

Jika tingkat kepercayaan titik panas C

Hingga pukul 18.31 WIB, informasi hotspot LAPAN menunjukkan, ada 816 titik panas dengan selang kepercayaan di atas 80%, tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Di Sumatera, titik panas menyebar di Lampung, Palembang, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Belitung, hingga Dumai. Sementara, titik panas di Kalimantan menyebar di Singkawang, Pontianak, Siduk, Palangkaraya, Banjarmasin, hingga wilayah sekitarnya. Di Sulawesi, titik panas menyebar di Manado, Sulawesi Barat, Sulawesi Timur, dan Sulawesi Tengah

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: