Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyindir aksi para elite yang kerap berseteru dalam banyak hal. Kecuali, saat mengesahkan revisi UU KPK 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Diketahui, pembahasan di DPR ini berjalan mulus tanpa hambatan. Bahkan, kuorum anggota DPR tidak menjadi soal saat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memulai rapat paripurna.
“Dalam banyak hal, elite-elite kita selalu berbeda pendapat bahkan bertengkar hebat, kecuali satu saja: killing KPK!” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (17/9/2019).
Baca Juga: Soal . . . Fahri Hamzah Berbalik Dukung Jokowi
Baca Juga: Direktur KPK Bilang Mbahnya Korupsi itu Partai Politik!
Menurutnya, bersatunya para anggota dewan itu tidak lepas dari persamaan nasib. Sebab, saat ini masih banyak elite yang waswas dengan KPK karena namanya disebut dalam sejumlah kasus.
“Jadi menjinakkan KPK is a way to protect themselves!” tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan hal ini tidak seharusnya dibahas karena akan memancing emosi masyarakat.
"Kita hanya memancing emosi masyarakat saja kalau membahas ruang paripurna. Memang kenyataannya ruang paripurna begini," ujarnya, saat memimpin pembahasan II RUU Sumber Daya Air, di Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
Lanjutnya, ia mengatakan wartawan keliru kalau melihat paripurna sebagai objek foto. Sebab, di ruang paripurna itu substansinya adalah apakah wakil rakyat setuju atau tidak terhadap undang-undang baru.
"Mau 500 orang yang ambil keputusan atau hanya 5 orang, hasilnya sama saja, sebab opsinya tinggal dua (setuju atau tidak)," cetusnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil