Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Universitas di New Jersey Bikin Simulasi Dampak Bom Nuklir, 34 Juta Orang Diprediksi Tewas

Universitas di New Jersey Bikin Simulasi Dampak Bom Nuklir, 34 Juta Orang Diprediksi Tewas Kredit Foto: Foto: Princeton.
Warta Ekonomi, New Jersey -

Simulasi mengerikan membeberkan kemungkinan yang akan terjadi jika pecah perang antara Amerika Serikat dengan Rusia. The Sun mewartakan, video dari simulasi itu menggambarkan seperti apa hujan bom nuklir akan terjadi di bumi di tengah konflik dua negara kekuatan dunia itu. Bahkan, bom nuklir itu diprediksi menewaskan 34 juta orang hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Sebagian besar korban akan tewas dalam 45 menit pertama.

 

Simulasi dari Universitas Princeton, New Jersey itu juga memprediksi 60 juta orang akan mengakibatkan luka-luka akibat ledakan. Menurut para ahli dari universitas mengatakan jumlah korban jiwa nantinya akan melonjak tajam karena curahan radioaktif dan efek bom nuklir jangka panjang lainnya.

 

Baca Juga: Terkait Perjanjian Nuklir 2015, Negara Eropa Sepakat. . .

 

eb509qa7ti9cacgg26ij_11651.jpg

 

"Proyek ini dimotivasi oleh perlunya untuk menyoroti konsekuensi potensi bencana dari rencana perang AS dan Rusia saat ini," demikian disampaikan dalam blog resmi Princeton yang dilansir dari News.com.au.

 

"Risiko perang nuklir telah meningkat secara dramatis dalam dua tahun terakhir karena Amerika Serikat dan Rusia telah meninggalkan perjanjian kontrol senjata nuklir yang sudah lama ada."

 

Video simulasi yang berdurasi empat menit, berjudul "Plan A", memperlihatlan bagaimana konflik antara Amerika Serikat dan Rusia dapat meningkat dari perang konvensional menjadi konflik nuklir. Simulasi itu didasarkan pada penilaian independen AS dan jumlah pasukan Rusia saat ini, target senjata nuklir, dan perkiraan jumlah korban jiwa.

 

Perang dimulai ketika Rusia meluncurkan tembakan peringatan nuklir dari pangkalan dekat kota Kaliningrad dalam upaya untuk menghentikan gerak maju pasukan AS-NATO di seluruh Eropa barat.

 

Pertempuran dengan cepat meningkat menjadi perang nuklir taktis di Eropa, dengan Rusia dan pasukan NATO bertukar 480 hulu ledak nuklir melalui pesawat dalam pertempuran mengerikan di langit. Jumlah korban (yang berarti kematian dan cedera) mencapai 2,6 juta dalam waktu tiga jam.

 

Dengan dihancurkannya Eropa, NATO menembakkan 600 hulu ledak dari daratan dan pangkalan kapal selam AS yang ditujukan untuk pasukan nuklir Rusia. Rusia membalas dengan meluncurkan rudal dari silo dan kapal selam. Pertukaran ini menyebabkan 3,4 juta korban dalam 45 menit selanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: