Selidiki Kasus Penyerangan Kilang Minyak, Pakar dari PBB Bertolak ke Arab Saudi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres menyebutkan, pakar dari organisasi internasional tersebut sudah bertolak menuju ke Arab Saudi. Para pakar tersebut nantinya akan menyelidiki serangan terhadap instalasi minyak utama Arab Saudi.
Diketahui, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan akan mengundang PBB dan para pakar internasional untuk melihat situasi di lapangan dan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan serangan tersebut.
Guterres menuturkan jika para ahli dikirim di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar. Sekjen PBB dibutuhkan untuk melaporkan setiap enam bulan tentang implementasi dari perjanjian nuklir, yang mencakup pembatasan transfer terkait senjata ke dan dari Iran.
Baca Juga: Sukses Hancurkan Kilang Minyak Terbesar Arab Saudi, Kelompok Houthi Berencana Serang UEA
Guterres sekali lagi mengutuk serangan pada hari Sabtu, lalu menyebutnya sebagai peningkatan dramatis di Teluk yang harus dihentikan.
"Kami benar-benar perlu menciptakan kondisi untuk menghindari konfrontasi besar di Teluk," katanya.
"Seperti yang telah kita lihat dengan dampak langsung pada pasar minyak, jika akan ada konfrontasi besar di Teluk itu akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi kawasan dan global," tukasnya seperti dikutip dari AP, Kamis (19/9/2019).
Menurut wakil juru bicara PBB Farhan Haq menuturkan para pakar yang dikirim ke Arab Saudi berkontribusi pada laporan-laporan itu dan memantau sanksi terhadap Yaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: