Dalam konteks itu pula, Ferdinand meminta semua pihak untuk bersabar menunggu penanganan yang dilakukan Pertamina. Pasalnya, saat ini BUMN tersebut juga sedang berupaya untuk menutup kebocoran melalui pengeboran miring di dekat sumur YYA-1 yang bocor. Bahkan secara simultan, Pertamina juga membentuk pagar oil boom, mengerahkan petugas dan kapal-kapal, serta memberdayakan nelayan untuk turut membersihkan ceceran minyak di pantai. “Jadi hendaknya semua bersabar. Kita tunggu saja sesuai timeline Pertamina, yakni 2-3 bulan setelah kebocoran. Kecuali kalau Pertamina berdiam diri, baru kita bisa ambil langkah hukum. Ini kan tidak,” tegasnya.
Menurut Ferdinand, upaya Pertamina tersebut sudah sesuai dengan SOP industri migas. Upaya dinilai sangat memadai karena tidak ada upaya alternatif selain itu. Hal yang sama, lanjutnya, juga akan dilakukan industri lain jika mengalami peristiwa yang sama.
“Beberapa waktu lalu saya meninjau lokasi, dan hingga sekarang terus memantau perkembangannya. Upaya Pertamina sudah sangat tepat dan masih on track sesuai timeline mereka,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil